Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAPOLRI Jendral Tito Karnavian mengemukakan adanya kejanggalan terhadap pola kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdasarkan pengamatan dari helikopter.
"Area yang terbakar hanya hutan saja. Sedangkan areal kebun sawit dan tanaman kainnya tidak terbakar. Hal ini merupakan indikasi adanya unsur kesengajaan," kata Kapolri saat mengunjungi lokasi karhutla di Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Senin (16/9).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendapatkan laporan dari Bupati Pelalawan, bahwa 80% wilayah hutan dan layan yang terbakar selalu berubah menjadi lahan perkebunan sawit atau tanaman industri lainnya.
baca juga: Anggaran Minim, Pemprov Babel Tetap Semangat Atasi Bencana
Berdasarkan data hasil analisis dari situs https://fires.globalforestwatch.org/map/ tentang fires spot di Indonesia dari tanggal 1 Agustus sd 14 September 2019, ditunjukkan bahwa titik panas atau identik lokasi karhutla terjadi di luar kawasan. Hampir 85% areal kebakaran di luar konsensi sawit. (OL-3)
Karhutla di Kawasan Penyangga Taman Nasional Jambi
Karhutla sudah terjadi di kawasan Gunung Tilu, Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel
Pembangunan kedua embung tersebut, dananya berasal dari CSR BUMD Kabupaten Kuningan.
KARHUTLA di wilayah Jawa Barat kembali terjadi sejak Sabtu (24/8) malam di tujuh lokasi. Api membakar lahan dan hutan di Kabupaten Bandung, Sumedang, Cirebon, dan Subang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved