Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Di Banyuwangi, Harga Tomat Anjlok Rp 500 Per Kilogram

Usman Afandi
14/9/2019 10:15
Di Banyuwangi, Harga Tomat Anjlok Rp 500 Per Kilogram
Ilustrasi -- Petani menyortir buah tomat usai panen di Desa Darungan, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (21/6).(ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

BEBERAPA pekan ini banyak petani tomat di Banyuwangi mengeluh. Hal itu karena harga tomat di tingkat petani sangat memprihatinkan. Anjloknya harga tomat tersebut membuat banyak petani membiarkan tanamannya membusuk.

Ada juga yang memilih mengganti dengan tanaman cabe maupun komoditas lainnya.

Salah satu petani tomat asal Desa Sraten, Kecamatan Cluring Banyuwangi, Fuat, 35, mengaku sengaja membiarkan tanaman tomat miliknya tidak dipanen lantaran biayanya lebih besar ketimbang hasil yang diperoleh.

"Harganya anjlok mas, tomat ini saya biarkan saja, daripada rugi banyak," kata Fuat kepada Media Indonesia saat ditemui di lahan sawahnya, Sabtu (14/9).

Ia mengatakan harga normal tomat di petani, yakni Rp3.000 per kilogram sekarang ini Rp500 per kilogram. Bahkan ada yang dijual diharga Rp400 per kilogram. Hal tersebut membuat petani rugi besar.

"Harga segitu ya rusak. Pokoknya rugi banyak mas, belum biaya perawatannya, belum obatnya, belum airnya," tuturnya.

Baca juga: Kemarau Panjang Bikin Tomat di Palu Membusuk

Para petani tomat di Banyuwangi berharap kepada pemerintah untuk segera tanggap menyikapi hal ini, sehingga harga bisa kembali stabil.

"Kami ya pengennya harga tomat stabil kisaran Rp3.000 per kg, harga segitu sudah stabil, kami petani sudah bisa untung," harapnya.

Sementara itu salah satu pengepul komoditas tomat asal Banyuwangi, Sugiono, 35, menjelaskan harga tomat turun karena banyak faktor, di antaranya banyak petani yang panen bersamaan, sehingga pasokan melimpah di pasar menyebabkan harga rusak.

"Mau gimana lagi, saya aja bingung mau buang tomat ini dimana. Kemaren di pasar Genteng dapat kiriman tomat dari Bali, belum lagi dari kabupaten lainnya," jelas Sugiono kepada Media Indonesia saat dikonfirmasi.

Selain itu, ada juga faktor alam seperti cuaca yang kurang baik akan mengakibatkan kualitas tomat jelek, sehingga mengakibatkan harga bisa turun.

Saat ini, lanjut Sugiono, ia memasok tomat di pasar wilayah Banyuwangi pada harga sekitar Rp2.000, namun ia juga melihat kualitas dari tomat, kalau bagus dijual dengan harga di atas Rp2.000.

"Kalau tomat itu kualitasnya bagus, harganya Rp2.000 ke atas mas. Kalau biasa-biasa saja tidak ada Rp2.000. Harga segitu cukup balik modal aja mas," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya