Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Balai Karantina Musnahkan Bibit Jeruk dan Daging Beku

Rendy Ferdiansyah
12/9/2019 11:53
Balai Karantina Musnahkan Bibit Jeruk dan Daging Beku
Balai Karantina Bangka Belitung memusnahkan bibit jeruk dan daging beku yang tidak dilengkapi dokumentasi lengkap, Kamis (12/9).(MI/Rendy Ferdiansyah)

BALAI Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang memusnahkan daging beku sebagai media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK), dan bibit jeruk yang merupakan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Pemusnahan dilakukan Kamis, (12/9) karena tidak dilengkapi dokumen sertifikat kesehatan/sanitasi dari daerah atau negara asal.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Saifudin Zuhri mengatakan, saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Pangkalbalam, ditemukan sebanyak 208 batang bibit jeruk yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina dan tanpa disertai label biru dari Balai Sertifikasi Benih. Oleh karena itu dilakukan tindakan karantina penahanan.

Menurutnya, berdasarkan analisa risiko bahwa lalu lintas bibit jeruk yang tidak dilengkapi dengan label biru dari Balai Sertifikasi Benih dapat berisiko terhadap penularan bakteri Liberobacter asiaticum, dan bisa menyebabkan CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration).

"Bakteri ini hidup dan hanya berkembang pada jaringan phloem. Akibatnya sel-sel mengalami degenerasi sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Penularan penyakit tersebut dapat merusak sumber daya alam hayati di wilayah Provinsi Bangka Belitung," kata Saifudin usai pemusnahan.

Sedangkan untuk HPHK yakni daging beku didapati di SPX cargo Bandara Depati Amir Pangkalpinang sebanyak 62 kg. Daging itu tidak dilengkapi dokumen sertifikasi sanitasi produk hewan dari daerah asal Jakarta.

baca juga: Generasi Muda Harus Contoh Jejak BJ Habibie

"Beberapa bakteri dapat ditularkan dari makanan (food borne disease) di antaranya adalah Antraks, Salmonella, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Clostridium botulinum," tambahnya. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik