Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BALAI Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang memusnahkan daging beku sebagai media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK), dan bibit jeruk yang merupakan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Pemusnahan dilakukan Kamis, (12/9) karena tidak dilengkapi dokumen sertifikat kesehatan/sanitasi dari daerah atau negara asal.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Saifudin Zuhri mengatakan, saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Pangkalbalam, ditemukan sebanyak 208 batang bibit jeruk yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina dan tanpa disertai label biru dari Balai Sertifikasi Benih. Oleh karena itu dilakukan tindakan karantina penahanan.
Menurutnya, berdasarkan analisa risiko bahwa lalu lintas bibit jeruk yang tidak dilengkapi dengan label biru dari Balai Sertifikasi Benih dapat berisiko terhadap penularan bakteri Liberobacter asiaticum, dan bisa menyebabkan CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration).
"Bakteri ini hidup dan hanya berkembang pada jaringan phloem. Akibatnya sel-sel mengalami degenerasi sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Penularan penyakit tersebut dapat merusak sumber daya alam hayati di wilayah Provinsi Bangka Belitung," kata Saifudin usai pemusnahan.
Sedangkan untuk HPHK yakni daging beku didapati di SPX cargo Bandara Depati Amir Pangkalpinang sebanyak 62 kg. Daging itu tidak dilengkapi dokumen sertifikasi sanitasi produk hewan dari daerah asal Jakarta.
baca juga: Generasi Muda Harus Contoh Jejak BJ Habibie
"Beberapa bakteri dapat ditularkan dari makanan (food borne disease) di antaranya adalah Antraks, Salmonella, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, dan Clostridium botulinum," tambahnya. (OL-3)
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved