Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KEKERINGAN melanda Jawa Tengah semakin meluas. Hingga saat ini sudah 890 desa di 228 kecamatan tersebar di 30 kabupaten dari 35 kabupaten. Setiap hari ribuan warga berupaya mendapatkan air bersih. Sebagian terpaksa membeli dengan harga Rp5.000-Rp6.000 per jeriken. Namun tidak sedikit yang terpaksa menyaring air dari sungai terdekat atau membuat sumur rendah di sawah hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi 1-2 ember air bersih per hari. Seperti di Kabupaten Jepara, sumur-sumur penyedia air baku PDAM mengalami penyusutan ketersediaan air.
"Iya sumur penyedia air baku di sini mengalami penyusutan hingga 10%. Sehingga beberapa wilayah ketersediaan air tidak mencukupi seperti Lemah Abang, Kaliombo dan Karang Aji," kata Direktur PDAM Jepara, Prabowo (10/9).
Akibat kemarau panjang ini, kekeringan telah mengakibatkan 890 desa di 228 kecamatan di 30 daerah di Jawa Tengah membutuhkan bantuan air bersih setiap hari. Berdasarkan data enam kabupaten mengalami kekeringan terparah yakni Kabupaten Purbalingga, Wonogiri, Banyumas, Grobogan, Sragen dan Blora.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto mengatakan untuk mengatasi kekeringan dan memenuhi kebutuhan warga, BPBD kabupaten/kota dan provinsi terus melakukan pengiriman bantuan air bersih ke warga. Bahkan bantuan air juga datang dari berbagai pihak seperti PMI, instansi pemerintah dan swasta.
baca juga: Dana Distribusi Air Gunungkidul Menipis
Khusus enam kabupaten yang dilanda kekeringan, lanjut Sudaryanto, pengiriman bantuan air bersih terus dilakukan. Jumlahnya cukup besar seperti Kabupaten Purbalingga telah didistribusikan air bersih 1.729 tangki (8.145 ribu liter), Wonogiri 1.315 tangki (6.775 ribu liter), Banyumas 874 tangki (4.370 ribu liter), Grobogan 892 tangki (4.021 ribu liter), Sragen 844 tangki (4.130 ribu liter) dan Blora 735 tangki (3.705 ribu liter). (OL-3)
Gelombang panas, terutama pada siang hari, mempercepat penguapan air dari daun dan tanah, menurunkan ambang kekeringan.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved