Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Babel Rawan Ketahanan Air

Rendy Ferdiansyah
03/9/2019 09:56
Babel Rawan Ketahanan Air
Ilustrasi(MI/Mohamad Irfan )

PROVINSI Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan topografi 96% dominan adalah daratan dan tidak mempunyai gunung. Dengan hal itu, Babel adalah provinsi yang memiliki sumber air rendah dibandingkan wilayah Sumatra lainnya dan Jawa. Kasie Evaluasi DAS dan Hutan Lindung Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Huran Lindung Baturusa Cerucuk Babel, Taufik Aulia mengatakan Babel merupakan daerah rentan sumber air sehingga rawan ketahanan air.

Menurutnya kerentanan ketahanan air di Babel tinggi disebabkan beberapa hal. Yakni tidak ada hutan primer karena hutanya berupa hutan sekunder dan didominasi semak belukar.

"Lebih dari 10% wilayah Babel adalah daratan yang memiliki akses lahan terbuka seluas 129.964.349 hektare. Itu penelitian LAPAN pada 2018. Sehingga daerah resapan air sangat berkurang," kata Taufik, Selasa (3/9).

Selain itu, terdapat kolong atau danau eks penambang timah sebanyak 12.607 kolong dengan luas 15.579 hektar dengan estimasi air rata-rata 5 meter mencapai 778 juta meter kubik.

"Sayangnya, air kolong hanya mengandalkan masukan dari hujan bukan bersumber dari air tanah sehingga rentan kering pada musim kemarau. Dengan begitu kontinuitas terganggu," terangnya.

Taufik menambahkan kualitas air kolong rendah, berdasarkan uji lab PH air didominasi di bawah 7. Artinya kualitas air rendah.

"Setiap tahun, kerusakan SDA khususnya kerusakan lahan di Babel terus bertambah. Disebabkan oleh kegiatan tambang, pembukaan lahan untuk perkebunan, pertanian dan pemukiman," ujarnya.

baca juga: Dana Desa Buka Isolasi Kampung

Agar Babel tidak mengalami kerentana ketahanan air, BPDASHL Baturusa Cerucuk mengadakan produksi bibit persemaian sederhana dan penguatan lembaga kelompok masyarakat seluas 575 hektare pada tahun ini. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya