Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KAPOLDA Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menegaskan bahwa situasi dan kondisi di Kota Jayapura sangat kondusif pascaaksi demo tolak
rasialisme yang berujung anarkis pada Kamis (29/8) lalu.
Pernyataan ini mengemuka dalam dialog interaktif di RRI Jayapura, Kota Jayapura, Papua, Minggu (1/9), saat mantan Kapolda Papua Barat itu didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Jhosua Pandit Sembiring dan Analis Kebijakan Utama Lemdikpol Irjen Pol Paulus Waterpauw dengan topik 'Damailah Papuaku'.
"Saya menyampaikan kepada seluruh pemirsa bahwa hari ini situasi Khususnya di Kota Jayapura dalam keadaan aman kondusif walaupun pagi tadi ada sedikit kejadian tetapi sudah bisa kita atasi. Kedua kelompok bisa kita beri pengertian dan mereka bisa mengerti serta menyerahkan semua persoalan ini kepada aparat keamanan baik Polri maupun TNI," katanya.
Untuk situasi di seluruh Papua hari ini, kata dia, aman kondusif tidak ada kejadian yang menonjol atau tidak ada peristiwa-peristiwa yang meresahkan warga.
"Saya sangat menyayangkan aksi demo yang awalnya para korlap sudah berkoordinasi dengan kami dari Kepolisian untuk melaksanakan demo damai tidak ada aksi. Bahkan kami mengawal para pendemo, namun kami sangat menyesalkan dari apa yang telah dilakukan oleh para pendemo kemarin," katanya.
Baca juga: Sikapi Isu Demo Susulan, Gubernur Papua Barat Minta tidak Anarkis
Yang terjadi, kata dia, para pendemo melakukan tindakan anarkis, bahkan banyak yang menjadi korban penjarahan, pembakaran, pengerusakan, bahkan juga penganiayaan.
"Kami sudah menyidik sebanyak 28 orang untuk diperiksa dan didalami baik penganiayaan dan pengerusakan. Saya sebagai Kapolda Papua juga sudah mengeluarkan maklumat, bahwa tidak boleh ada lagi selebaran, aksi demo lagi," katanya.
Bilamana maklumat tersebut tidak diindahkan, lanjut dia, maka pihak Kepolisian didukung TNI akan melakukan tindakan tegas.
"Kami Kepolisian bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini. Kemarin, kami sudah melaksanakan pertemuan dengan tokoh Nusantara untuk membicarakan masalah ini agar tidak melakukan aksi balasan dan kami juga menyampaikan akan melakukan sweeping," katanya.
Untuk itu, Kapolda Papua mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Kota Jayapura dan kembali beraktivitas seperti biasa.
"Kami mengakui bahwa kemarin masih ada masyarakat yang membawa senjata tajam, namun kami sudah mengimbau melalui para tokoh paguyuban untuk bersama sama meredam aksi balasan. Kami berharap kepada semua kelompok untuk tidak membawa senjata tajam, ini melanggar UU bila hari ini masih ditemukan maka kami akan melaksanakan penegakan sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya. (OL-1)
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved