Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Hujan Dua Hari Padamkan Api

Dwi Apriani
29/8/2019 11:15
Hujan Dua Hari Padamkan Api
Petugas Brigdakarhutla Dinas Kehutanan memadamkan kebakaran lahan gambut di Ray 6 Desa Sungai Batang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan(ANTARA/BAYU PRATAMA)

ANSORI bisa bernapas lega, kemarin. Hujan yang turun cukup deras sejak Selasa (27/8) sore hingga Rabu (28/8) siang berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.

"Api di atas permukaan bisa padam terguyur air hujan. Saat ini, kami masih harus membasahi terus area sisa kebakaran supaya api benar-benar padam karena lokasi kebakaran merupakan kawasan bergambut dengan kedalaman lebih dari 0,5 meter," ujar Kepala Badan Penanggulangan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, itu, kemarin.

Dia menambahkan personel pemadam kebakaran darat yang diperkuat 400 orang tetap disiagakan di lokasi. Kebakaran di Desa Muara Dedak sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Kebakaran melanda lahan seluas 1.822 hektare lebih. Api padam setelah sebagian besar wilayah Musi Banyuasin diguyur hujan.

Hujan juga meringankan kerja tim Manggala Agni di Riau. "Saat ini, kami masih berkosentrasi memadamkan api di lahan seluas sekitar 3 hektare di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Api mulai mendekati permukiman," ungkap Komandan Manggala Agni Pekanbaru, Edwin Putra.

Kendati selama dua hari diguyur hujan, kabut asap masih jadi masalah di Kota Dumai. Kemarin, jarak pandang hanya berkisar 800 meter sehingga aktivitas penerbangan di Bandara Pinang Kampai terganggu.

"Wings Air dari Bandara Hang Nadim, Batam, tujuan Dumai menunda penerbangan hingga jarak pandang membaik," kata Kepala Bandara Pinang Kampar, Irvan.

Hujan juga mampu memadamkan 18 titik panas di Pulau Bangka dan Belitung. "Meski intensitas hujannya sedang, ternyata cukup untuk membuat 18 titik panas hilang," papar Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa.

Gunung Agung

Kemarau panjang juga membuat hutan di lereng Gunung Agung, di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, mudah terbakar. Saat pagi, api di areal hutan Dusun Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, menimbulkan asap tipis. Namun, menjelang siang, api membesar karena panas dan tiupan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran. Namun, ia memperkirakan akibat gesekan dahan karena di lokasi banyak pohon cemara yang mengering.

Luas area hutan lindung dan lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 0,5 hektare dengan titik lokasi sekitar 6 kilometer dari puncak Gunung Agung.

"Petugas dari Dinas Kehutanan Bali sudah meluncur ke lokasi bersama tim dari Perhutani, BPBD, polsek, koramil, dan masyarakat. Kita harapkan api bisa segera padam," ujar Arimbawa.

Kebakaran hutan juga membuat pergelaran Festival Tiga Gunung di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, terganggu. Panitia terpaksa mengalihkan kegiatan lomba pandakian ke perbukitan Waijarang karena pepohonan di ketiga gunung, yakni Ile Lewotolok, Ile Batutara, dan Ile Werung disulut api.

"Penyelenggaraan di Waijarang sepi pengunjung. Mungkin karena terlalu jauh dari pusat kota dan cuacanya sangat panas," keluh Asih Guhir, panitia.

Langkah antisipasi dilakukan BPBD Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dengan membentuk Komunitas Relawan Terlatih guna menghadapi kejadian kebakaran hutan. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Agus Rudianto, mengaku sudah ada 60 kelompok relawan yang terbentuk. (RK/RF/RS/OL/PT/DG/AD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya