Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Gagal Panen, Petani Alih Profesi Jadi Buruh Bangunan

John Lewar
28/8/2019 21:06
Gagal Panen, Petani Alih Profesi Jadi Buruh Bangunan
Kekeringan di Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.(John Lewar)

DELAPAN desa di Kecamatan Komodo Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan. Akibatnya, sawah milik petani di delapan desa gagal panen.

Delapan desa itu ialah Golo Bilas, Macan Tanggar, Batu Cermin, Munting Kajang, Compang Longgo, Tiwu Nampar, Pantar, dan Golo Pongkor.

Tokoh masyarakat Rofinus Ndau saat ditemui, Rabu (28/8), menuturkan kekeringan melanda sejak Mei telah mengakibatkan penyusunan aliran air dari sumber mata air.

Petani tidak menyadari kondisi penyusutan air dan tetap menanam benih padi. Walhasil, padi kering dan gagal panen.

"Ada yang sudah tanam sehingga padi yang mulai berbulir mengering lalu mati tak berisi atau puso. Isi tanah terbelah begitu dalam. Panas berlebihan," ujar Rofinus.

Baca juga: Gagal Panen karena Kekeringan, Petani Jateng Pasrah

Akibatnya, sambung dia, para petani beralih profesi dan bekerja serabutan untuk mengatasi ancaman kelaparan. "Sebagian beralih profesi menjadi buruh bangunan di Kota Labuanbajo."

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat Dominikus Hawan mengaku belum bisa berbuat banyak karena ketiadaan dana bantuan.

"Kami sudah kirim proposal tetapi sejauh ini belum ada jawaban dari pusat. Masih tunggu jawaban pusat. Sehingga bantuan air bersih belum bisa dipasok, apalagi bantuan berupa makanan," katanya.(X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya