Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kemenperin Bangkitkan Ratusan Wirausaha Baru di Sulteng

M Taufan SP Bustan
20/8/2019 15:30
Kemenperin Bangkitkan Ratusan Wirausaha Baru di Sulteng
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih saat memberikan sambutan pada pembukaan program revitalisasi Industri Kecil Menengah(MI/Taufan SP Bustan)

DIREKTORAT Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melahirkan ratusan wirausaha baru dalam program revitalisasi Industri Kecil Menengah (IKM) di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pascabencana banyak pelaku IKM yang berhenti produksi bahkan sampai gulung tikar.

Pelbagai alasan pun menjadi penyebab, yang paling mendasar karena banyak dari pelaku IKM tidak punya modal dan peralatan kerja pascabencana.

Oleh karena itu, Ditjen IKMA melakukan revitalisasi IKM sehingga bisa kembali mendorong wirausaha baru untuk bangkit.

“Dalam program revitalisasi ada bimbingan teknis yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam berwirausaha, terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi,” jelas Gati kepada Media Indonesia di Palu, Selasa (20/8).

Baca juga: Pasha Ungu Siap Maju di Pilgub Sulteng

Menurutnya, bencana alam di Palu, Sigi, dan Donggala telah menyebabkan korban jiwa maupun kerugian ekonomi dalam skala cukup besar. Hal ini kemudian berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami kemunduran.

“Makanya kami sejak masa tanggap darurat hingga saat ini memasuki masa rehabilitasi telah menyalurkan bantuan untuk meringankan beban saudara-saudara kita dan melakukan pelbagai upaya untuk revitalisasi industri kecil dan menengah yang terkena dampak bencana alam,” ungkap Gati.

Selain bantuan dalam bentuk pelatihan, Ditjen IKMA juga memberikan bantuan peralatan produksi.

“Ada sejumlah peralatan produksi kami berikan juga kepada kelompok usaha yang berada di Palu, Sigi, dan Donggala,” lanjutnya.

Gati menegaskan pengembangan sektor industri perlu dilakukan dengan sinergi bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

“Saya berharap dengan sinergi yang dibangun antara Kemenperin dan pemerintah daerah dapat mengakselerasi peningkatan jumlah wirausaha industri baru, meningkatkan potensi sentra-sentra IKM dan berkontribusi mengembangkan pemberdayaan ekonomi yang pada akhirnya berdampak positif terhadap ekonomi di Sulteng pascabencana,” pungkasnya.

Kepala Perindustrian dan Perdangangan Sulteng Ricard Arnaldo Djanggola menyebutkan hingga tahun 2018, tercatat jumlah IKM yang ada di Sulteng mencapai 6.779 unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.622.

Dengan nilai investasi sebesar Rp297 miliar dan nilai produksi mencapai sebesar Rp2,8 triliun.

Ia optimistis, investasi sektor industri di Sulteng akan semakin menggeliat karena komitmen pemerintah terus menciptakan iklim usaha yang kondusif.  Misalnya, kebijakan kemudahan izin usaha serta memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui pelbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta e-Smart IKM,” tandas Ricard.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya