Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Titik Api di Gunung Ciremai mulai Berkurang

Nurul Hidayah
11/8/2019 18:10
Titik Api di Gunung Ciremai mulai Berkurang
Sejumlah petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar kawasan hutan di lereng Gunung Ciremai(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

MESKI sudah mulai berkurang, titik api masih terlihat di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Pemadaman api dilakukan dari udara maupun dari darat.

Humas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Agus Yudantara, menjelaskan, berdasarkan citra satelit Lapan, dalam 24 jam terakhir tersisa 4 titik api (hotspot) di Gunung Ciremai.

"3 hotspot berada di wilayah Majalengka dan 1 hotspot ada di wilayah Kuningan," ungkap Agus di Cirebon, Minggu (11/8).

Untuk api yang ada di wilayah Kuningan, menurut Agus, sudah bisa dikendalikan. Keempat hotspot tersebut merupakan bara api yang masih menyala pada tangkai, dahan, dan batang pohon. Namun, ia menambahkan, saat ini di sekeliling bara api sudah dilokalisir dengan sekat bakar.

Menurunnya titik api disebabkan pemadaman yang dilakukan baik dari udara maupun darat. Satu unit helikopter pembawa air 1.000 liter bolak balik dari selatan ke utara Gunung Ciremai. Helikopter yang beroperasi di wilayah Kuningan tersebut mengambil air dari Waduk Darma.


Baca juga: Harimau yang Terjabak di Ladang Minyak Chevron sudah Pergi


Selain itu, satu unit helikopter juga dioperasikan untuk memadamkan api yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di wilayah hutan TNGC pada Rabu (7/8). Kebakaran terjadi di Blok Gua Walet pada ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut (mdpl), yang berjarak sekitar 0,3 kilometer dari puncak Gunung Ciremai.

Berdasarkan informasi dari Balai TNGC, vegetasi yang telah terbakar di antaranya tumbuhan Edelweis (Anaphalis Javanica), Cantigi (Vaccinium varingifolium), Pelending (Leguminosae), tumbuhan perdu, dan semak belukar.

Sebagai dampak dari kebakaran tersebut, BTNGC telah mengeluarkan Pengumuman Nomor: PG.18/T.33/TU/KSA/8/2019 tentang Penutupan Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai di semua jalur pendakian. Yakni, jalur Apuy (Majalengka), Palutungan (Kuningan), Linggajati (Kuningan), dan Linggasana (Kuningan). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya