Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Sebagian Wilayah di Jateng Terancam Kekeringan Ekstrem

Liliek Dharmawan
02/8/2019 15:30
Sebagian Wilayah di Jateng Terancam Kekeringan Ekstrem
Warga mengambil air dari lubang yang digali di dasar sungai yang kering akibat musim kemarau(ANTARA)

HAMPIR seluruh wilayah di Jawa Tengah (Jateng) potensial mengalami kekeringan ektrem. Sebab, daerah-daerah tersebut tidak lagi ada hujan selama lebih dari 60 hari. Bahkan, ada tiga daerah yang lebih dari 90 hari tak ada hujan.

Pengamat cuaca BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, mengungkapkan di wilayah Jateng selatan, hampir seluruh kabupaten seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga dan Kebumen potensial mengalami kekeringan ekstrem.

Baca juga: Sampah Plastik Penuhi Sejumlah Pantai di Larantuka

"Memang tidak semuanya, hanya sejumlah wilayah. Misalnya untuk Cilacap yang potensial kekeringan ekstrem adalah Kroya, Jeriuklegi, Cipari, Wanareja, Majenang, Kesugihan, Kedungrejo, Kawunganten, Maos dan Cimanggu. Untuk Banyumas, misalnya ada di  Danaraja, Gumelar, Lumbir, Banyumas, Arcawinangun, Bojongsari, Piasa Kulon, Purwojati dan Samudera," jelas Rendi, mengutip prakiraan yang dikeluarkan oleh BMKG Semarang, Jumat (2/8).

Menurutnya, ada tiga daerah yang sudah lebih dari 90 hari tidak turun hujan, yakni di Cokrotulung, Klaten dengan lama 97 hari, kemudian Pracimantoro, Wonogiri 94 hari, dan Ngrajeg, Magelang selama 93 hari.

"Kalau secara umum, untuk evaluasi satu dasarian atau 10 hari terakhir bulan Juli hampir seluruh daerah curah hujannya rendah, tercatat hanya 0-10 mm. Ada sebagian daerah di Batang yang mencapai 11-50 mm," ujarnya.

Baca juga: Mendekati Idul Adha, Harga Kambing Semakin Melonjak

Dijelaskan oleh Rendi, prakiraan curah hujan selama bulan Agustus juga masih rendah. Pada umumnya, mulai dasarian I Agustus hingga dasarian I September, rata-rata curah hujan diperkirakan masih rendah, hanya di bawah 10 mm.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada warga untuk tetap berhemat air. Demikian juga kepada pemkab, kemungkinan kekeringan masih akan terus terjadi sehingga suplai air bersih tetap berjalan," katanya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya