Harga Air Bersih di Kupang Melonjak

Palce Amalo
31/7/2019 14:12
Harga Air Bersih di Kupang Melonjak
Ilustrasi(MI/Djoko Sardjono )

HARGA air bersih di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melonjak lantaran kemarau yang berdampak terhadap berkurangnya pasokan air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat ke rumah penduduk. Di Kelurahan Liliba misalnya pasokan air ke rumah penduduk telah dikurangi dari biasanya setiap hari menjadi satu kali dalam seminggu.
Kondisi itu disebabkan debit sumber-sumber air yang dikelola PDAM terus menurun.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga membeli air lewat mobil tengki ukuran 5.000 liter dengan harga bervariasi mulai dari Rp70 ribu per tengki hingga Rp Rp150 ribu per tengki.

"Saat ini rata-rata harga air tengki naik hingga Rp130 ribu dan Rp150 ribu per tengki. Ada juga yang harga Rp70 ribu dan Rp100 ribu tergantung jarak tempuh antara pemesan air dan sumber air," kata Melkisedek Wa, pemilik sumur bor di Kelurahan Oepura Kupang, Rabu (31/7).

Jika jarak tempuh mencapai lima kilometer, harga air naik menjadi Rp150 ribu. Menurut Melkisedek, pada situasi normal harga air tengki sebesar Rp40 ribu per 5.000 liter.

Menurut dia, setiap hari, warga yang membeli air di tiga sumur miliknya mencapai 115 tengki dari biasanya antara 30-40 tengki. Dia memastikan permintaan air akan bertambah karena saat ini Kota Kupang belum memasuki puncak kemarau.

Puncak kemarau baru akan terjadi Oktober 2019. Ketika itu, debit sumber-sumber air kritis.  Namun, krisis air di NTT berlangsung mulai Juli hingga Desember.  

"Biasanya mulai Agustus, kami kewalahan melayani permintaan air bersih," tambah Melkisedek.

baca juga: Kabut Asap Selimuti Kota Jambi

Alex, sopir tengki yang biasanya mengangkut air bersih dari sumur milik Melkisedek mengaku melayani permintaan air antara 7-10 kali dalam sehari, atau bertambah dari biasanya antara 3-4 kali dalam sehari.

"Untuk pemesan dari kelurahan terjauh seperti Alak Rp130 ribu sampai Rp150 ribu," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya