Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kemarau di Jateng Diprediksi Berlanjut Hingga Agustus

Liliek Dharmawan
28/7/2019 14:45
Kemarau di Jateng Diprediksi Berlanjut Hingga Agustus
Kekeringan melanda wilayah Jawa Tengah dan dprediksi kemarau akan berlanjut hingga Agustus.(MI/Liliek Dharmawan)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) memprakirakan kalau curah hujan padaAgustus mendatang masih tetap di bawah normal. Curah hujan diperkirakanhanya berkisar antara 0-20 milimeter (mm) di sebagian besar wilayha Jateng dan hanya sebagian kecil wilayahyang intensitasnya 21-50 mm.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Rendi Krisnawan mengungkapkan berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan BMKG Semarang menyebutkan, kalau musim kemarau masih akan berlanjut pada Agustus mendatang.

"ebab, curah hujan pada Agustus diperkirakan di bawah normal. Karena intensitasnya hanya berkisar dari 0-20 mm. Sehingga
kekeringan yang dialami juga bakal berlanjut," kata Rendi di Semarang, Minggu (28/7).

Menurut Rendi, intensitas hujan yang rendah itu akan dialami sebagian besar wilayah di Jateng. Hanya ada beberapa daerah yang curah hujannya di atas 20 mm.

"aerah yang curah hujan berkisar antara 21-50 mm adalah sebagai wilayah di Wonosobo, Temanggung, Kebumen dan Cilaca," jelas Rendi.

Sebelumnya, pada pemantauan yang dilakukan BMKG Semarang, selama Juli, ada sejumlah wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan ekstrem karena tidak ada hujan selama lebih dari 80 hari.

Dari catatan hingga pekan ketiga Juli, daerah di Jateng yang paling lama tidak ada hujan adalah Cokrotulung di Klaten selama  86 hari, Mungkid dan Grajek di Magelang selama 82 hari serta Jumapolo di Karanganyar selama 81 hari. (OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya