Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

33 Sampel Anjing di Flores Positif Rabies

Palce Amalo
24/7/2019 21:15
33 Sampel Anjing di Flores Positif Rabies
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin rabies pada hewan peliharaan masyarakat(ANTARA/Izaac Mulyawan)

SEBANYAK 33 dari 55 kasus gigitan anjing selama Januari-Juni 2019 di kabupaten di Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan positif rabies.

Pemerhati masalah rabies dari Rumah Sakit TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, dokter Asep Purnama menyebutkan 33 sampel yang dinyatakan positif rabies enam kabupaten yakni Lembata, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Ende, dan Sikka.

Sementara tiga kabupaten lainnya selama periode tersebut, belum ada laporan kasus gigitan anjing yakni Flores Timur, Manggarai Timur, dan Nagekeo.

"Rabies sudah menyebar di seluruh Flores, dan sebagian data kosong karena kepala anjing tidak dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) di Bali untuk diperiksa," kata Dokter Asep Purnama, Rabu (24/7).

BBVet memeriksa spesimen otak anjing yang menggigit manusia maupun anjing lainnya. Hasil pemeriksaan akan menentukan anjing tersebut positif atau negatif rabies.

Menurutnya dari 33 sampel otak anjing yang positif rabies, sebanyak 24 spesimen positif di antaranya berasal dari Sikka, 23 sampel positif dari Ngada, dan 10 sampel positif dari Ende. Selanjutnya empat sampel positif ditemukan di Manggarai, tiga sampel positif di Lembata, dan dua sampel positif di Manggarai Barat.

Masuknya rabies ke Manggarai Barat dikhawatirkan menjadi ancaman serius bagi destinasi wisata Komodo. Karena itu, dokter Asep minta masyarakat di Flores waspada. 

"Virus rabies sedang berkeliaran dan menebar ancaman di sekitar kita, senantiasalah waspada," ujarnya.

Baca juga: Wabah Rabies Menyebar di 11 Kecamatan di Sikka

Selain itu masyarakat diingatkan untuk memberikan vaksin antirabies kepada anjing peliharaan mereka. 

"Jika digigit anjing segera cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit kemudian segera ke rabies center terdekat," tambah dokter Asep.

Dia menyebutkan pada 22 Juli 2019 terjadi satu kasus gigitan anjing pada manusia di Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Sesuai hasil pemeriksaan, anjing tersebut positif rabies.

Satu kasus gigitan anjing juga terjadi di Desa Todo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai pada 17 Juli 2019. 

"Anjing berusia empat bulan menggigit empat ekor anjing lainnya. Hasil pemeriksaan positif rabies," katanya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik