Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PERUM Bulog Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menjamin ketersediaan beras tetap aman hingga puncak musim kemarau pada Oktober nanti.
Saat dikonfirmasi Rabu (24/7) Kepala Subdivre Perum Bulog Larantuka, Piter Dehan menyatakan ketersediaan beras di gudang sejauh ini mampu mencukupi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan memasuki puncak musim kemarau nanti.
"Stok beras di gudang Bulog saat ini masih aman dan dipastikan mencukupi. Saat ini masih tersimpan 1000 ton di gudang, sehingga dipastikan kuota masih aman sampai dengan Oktober. Rencananya pada akhir bulan ini kami akan mendistribusikan beras rastra bagi 14.108 kepala keluarga untuk dua bulan, yaitu Juli dan Agustus," kata Piter.
Terkait sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses distribusi rastra ini, Piter mengakui kondisi geografis sebagai wilayah kepulauan menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan proses distribusi melalui dua jalur. Yaitu jalur darat dan jalaur laut yang harus menggunakan kapal.
"Aktivitas bongkar muat untuk distribusi ke sejumlah wilayah terus kami lakukan baik melalui jalur darat maupun jalur laut, karena kondisi geografis wilayah Flotim yang merupakan kepulauan, terdiri dari Pulau Adonara dan Pulau Solor. Sehingga kami juga menggunakan kapal laut untuk distribusi rastra ini. Untuk jalur laut, biasanya kami menggunakan kapal kayu untuk distribusi rastra ke Pulau Adonara dan Pulau Solor," kata Piter.
Namun sudah sebulan ini kapal kayu tersebut rusak, menyebabkan sedikit tersendat proses distribusinya, sehingga pekan lalu Bulog menggunakan kapal tol laut untuk membantu distribusi beras sebanyak 271 ton rastra ke Pulau Adonara untuk jatah 6 bulan, terhitung Januari hingga Juni.
baca juga: Status Lombok Barat Jadi Tanggap Darurat
Saat disinggung kualitas beras, Kasubdivre Bulog Larantuka memastikan kualitas beras saat ini layak untuk dikonsumsi. Sedangkan beras yang tidak layak akan disimpan di dalam gudang dan tidak didistribusikan. Sebelumnya, dilaporkan sebanyak 240 ton beras tidak layak atau turun mutu masih tersimpan di dalam gudang, karena masih menunggu keputusan dari bulog pusat usai mengambil sampel dan uji laboratorium. (OL-3)
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
TEMUAN beras terindikasi oplosan membuat penjualan komoditas pangan pokok itu lesu di pasar Kota Malang, Jawa Timur.
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara seriusĀ kualitas dan mutu beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved