HINGGA saat ini banyak lahan persawahan di Flores Timur (Flores Timur) belum dimanfaatkan secara optimal. Data Dinas Pertanian Flotim menyebutkan bahwa lahan pertanian di Flotim seluas 161.141 hektare, terdiri dari lahan sawah seluas 2,98% atau 4.794 hektare, dan lahan bukan sawah seluas 97,02% atau 156.347 hektare.
Dari potensi luas lahan tersebut, yang telah dimanfaatkan untuk lahan persawahan sebesar 20,94% (1,004 ha) dan lahan persawahan yang belum dimanfaatkan sebesar 79,06% atau 3,790 ha. Sementara lahan non sawah yang telah dimanfaatkan sebesar 35,84% (56,037.05 ha) dan lahan non sawah yang belum dimanfaatkan sebesar 64,16% (100,309.95 ha).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur, Anton Wukak Sogen, saat dikonfirmasi Selasa (9/7) pagi, mengakui hampr 90% lahan yang ada di daerah ini adalah lahan kering, sehingga membutuhkan keuletan untuk mengatasi hal ini.
"Bisa dilihat sendiri, sekitar 90% lahan di wilayah Flotim ini adalah lahan kering. Dan sedikit sekali lahan basah di daerah ini. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, kami akan mengoptimalkan seluruh lahan kering yang ada berdasarkan potensi masing-masing lahan, yang cocok untuk tanaman," kata Anton Wukak, Selasa (9/7).
Artinya tidak semua lahan harus ditanami padi dan palawija, tetapi lahan kering lainnya yang tidak dapat ditanami padi.
baca juga: Memanfaatkan Eceng Gondok Jadi Kertas
"Lahannya dapat ditanamai tanaman pangan lainnya seperti jambu mente, bawang, kakao yang cocok dengan kondisi lahan di daerah ini," tambahnya.
Optimalisasi lahan juga sangat tergantung pada ketersediaan air di musim kemarau.
"Daerah yang cukup ketersediaan air didorong menanam padi, sedangkan minim air cukup menanam palawija. Kami juga memberikan pendampingan dan penyuluhan serta bantuan bibit," pungkasnya. (OL-3)