Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Protes Harga Anjlok, 11.500 Ekor Ayam Dibagikan Gratis

AS/LD/AU/AT/OL/UA/BB/RF/N-1
27/6/2019 10:35
Protes Harga Anjlok, 11.500 Ekor Ayam Dibagikan Gratis
Pembagian Ayam Potong Gratis di Kota Semarang(MI/Akhmad Safuan)

ASOSIASI Peternak Ayam dan mitra ayam broiler bagi-bagi sebanyak 11.500 ekor ayam potong secara gratis kepada warga Kota Semarang menyikapi anjloknya harga daging ayam yang terjun bebas hingga Rp7.000 per kilogram (kg).

Ribuan warga di beberapa lokasi di Kota Semarang sudah antre sejak pagi di beberapa titik pembagian, seperti di Kantor Dinas Pertanian Jalan Slamet Riyadi, Pasar Bulu, Pasar Jatingaleh, Pasar Pedurungan, Pasar Gayamsari, dan Pasar Kramas (Tembalang) Kota Semarang. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk protes terhadap anjloknya harga di tingkat peternak.

Di depan Kantor Dinas Pertanian Kota Semarang, sedikitnya 3.000 ekor ayam potong dibagikan pagi itu.

Perwakilan mitra penyalur ayam PT Mustika Jaya Lestari Yudi Ahmad Ashadi mengatakan, harga ayam potong di tingkat peternak anjlok hingga Rp7.000 per kilogram. Akibatnya, para peternak merugi cukup besar. Ironisnya, harga daging ayam potong di pasar masih tetap stabil Rp25 ribu-Rp30 ribu per kilogram.

Anjoknya harga ayam di tingkat peternak itu merata di Pulau Jawa. Seorang pelaku usaha perunggasan di Purwokerto, Jawa Tengah, Irlan, 45, mengatakan anjloknya harga ayam terjadi sejak Lebaran lalu. "Saat Lebaran, harga ayam di tingkat peternak mencapai Rp19 ribu per kg, kemudian turun menjadi Rp18 ribu. Bahkan, awal pekan ini mencapai Rp5.000 per kg, kemudian naik sedikit menjadi Rp6.000 per kg," ujarnya, kemarin.

Kalau harga tidak segera naik, dapat dipastikan para peternak bakal bangkrut. Itu karena titik impas harga ayam mencapai Rp18.700 per kg.

Jatuhnya harga ayam ras pedaging di Pulau Jawa, diperkirakan karena tidak semua produksinya terserap di pasar tradisional.

Di sisi lain, perilaku penjualan daging ayam ras broiler dari hampir seluruh pelaku usaha masih bermuara di pasar tradisional dalam bentuk hot karkas dan kondisi hidup sehingga rentan terhadap kelebihan pasokan dan permainan oleh pihak tertentu.

Itu juga mengakibatkan disparitas harga yang besar antara produsen dan konsumen. Sebab lain, pasar ayam di Indonesia dikuasai beberapa gelintir perusahaan pakan ayam besar atau oligopoli. (AS/LD/AU/AT/OL/UA/BB/RF/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya