Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMBUN beku kembali muncul di kawasan dataran tinggi Dieng terutama di kompleks Candi Arjuna, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Senin (24/6) pagi. Embun beku atau biasa disebut oleh warga setempat sebagai bun upas sudah muncul keeempat kalinya sejak Jumat pekan lalu. Namun, hari ini, embun beku relatif lebih tebal dan kian meluas.
Salah seorang warga Desa Dieng Kulon, Kabul Suwoto, 42, mengungkapkan sebetulnya embun upas sudah mulai muncul sejak Jumat lalu, tetapi pada Senin pagi lebih tebal dan semakin meluas.
"Embun upas muncul di sekitar kawasan Candi Arjuna dan sekitarnya. Tidak hanya embun yang berada di rerumputan, tetapi juga di tanaman kentang," kata Kabul, Senin (24/6).
Ia mengakui sejak Minggu (23/6) malam, suhu sangat dingin bahkan mendekati 0 derajat Celcius.
"Bagi warga Dieng, kemunculan embun beku sebetulnya dapat dirasakan sejak malam. Kalau malam mulai dingin dan beku, maka bun upas pasti muncul saat pagi. Bahkan, pada malam hari tidak jarang sudah ada es," ujarnya.
Kepala Desa (Kades) Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan beberapa hari sebelumnya, bun upas belum berdampak pada tanaman kentang karena masih tipis.
"Tetapi pada Senin pagi, cuaca semakin dingin sehingga embun beku kian tebal dan meluas. Ada tanaman kentang yang umur 60 hingga 90 hari terkena bun upas. Kalau yang 90 hari, barangkali masih dapat bertahan karena sudah dewasa, tetapi akan berdampak buruk bagi tanaman kentang umur 60 hari. Daun tanaman kentang mulai kelihatan layu karena terkena bun upas. Nantinya, biasanya menjadi coklat dan mengering," terang Slamet.
Baca juga: Embun Beku Terus Muncul di Dataran Tinggi Dieng
Kades mengakui kalau dari sisi petani, bun upas memang merugikan karena mematikan tanaman kentang, jika tebal dan luas. Namun, bagi sektor pariwisata, embun beku menjadi fenomena tersendiri yang dapat menyedot wisatawan datang.
Sementara Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi mengatakan kalau embun beku atau bun upas telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
"Banyak yang tanya soal embun beku, karena fenomena embun beku memang menarik. Meski bagi petani Dieng cukup berdampak terhadap tanamannya," ungkap Alif.
Biasanya, embun beku terjadi di sekitar candi dan kawasan di tiga desa yakni Desa Dieng Kulon dan Karangsari, Kecamatan Batur, Banjarnegara dan Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan laporan dari petugas di Dieng, pada Minggu malam, suhu di permukaan tanah paling rendah mencapai minus 10 derajat Celcius.
"Biasanya, pada suhu itulah, kemudian embun membeku dan bun upas bertahan sampai pagi. Kalau suhu permukaan pada Senin pagi mencapai 11 derajat Celcius," tukasnya.(OL-5)
Sedikitnya ada 25 titik pengamanan yang sudah dipetakan. Yakni mulai dari titik rawan kepadatan hingga area parkir dan lokasi wisata.
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Dataran Tinggi Dieng diusulkan menjadi Taman Bumi Nasional.
KAWASAN wisata di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, didorong untuk menjadi destinasi wisata ramah muslim.
SEKITAR 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Sekitar 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Berbeda dengan salju yang terbentuk sebagai partikel presipatasi di atmosfer, embun beku merupakan fenomena munculnya butiran es di permukaan.
Jika dibandingkan dengan embun beku sebelumnya, fenomena tersebut semakin meluas. Karena embun beku yang biasa disebut juga dengan embus upas tidak hanya di sekitar kawasan candi
Fenomena alam ini menarik banyak wisatawan yang beruntung berada di Dieng, sehingga mereka dapat menyaksikan langsung embun beku tersebut.
Embun beku kerap terjadi pada dini hari hingga pagi hari di daerah pegunungan dan lembah selama musim kemarau di Indonesia.
Bantuan terhadap masyarakat dan korban terdampak bencana embun beku dan hujan es di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, mulai disalurkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved