Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggelar festival desa wisata di Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan. Festival berlangsung dua hari, 22-23 Juni 2019, dengan diikuti 25 desa wisata di Klaten. Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Klaten, Pantoro mengatakan tujuan gelar festival tersebut adalah untuk ajang pamer dan promosi produk dan inovasi desa wisata.
"Selain itu sebagai indikator keberhasilan desa wisata di Klaten," jelasnya di sela pembukaan festival desa wisata di TWC Prambanan, Sabtu
(22/6).
baca juga: Ganda Campuran Pastikan Gelar Malaysia International Series 2019
Kegiatan festival desa wisata Kabupaten Klaten 2019 yang bertema Desa Wisata Maju Mandiri dan Berdaya Saing itu untuk menunjukkan produk-produk dan karya desa wisata kepada masyarakat. Menurut Pantoro, juara I festival desa wisata akan mewakili Klaten di ajang lomba desa wisata tingkat Provinsi Jawa Tengah di Semarang, 19-20
Juli 2019. Hadiah juara I festival desa wisata tingkat kabupaten mendapat tropi Bupati Klaten, piagam, dan uang pembinaan Rp15 juta, juara II Rp12 juta, dan juara III Rp9 juta.
Kegiatan ini, bukan hanya memacu semangat hidup sehat, tapi juga mendorong perputaran ekonomi dan pariwisata kota
Sebagai salah satu platform kepariwisataan Indonesia, Event By Indonesia diharapkan dapat memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses informasi terkini mengenai daftar event.
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved