Kekeringan Landa Sebagian Daerah Jawa Barat

Nurul Hidayah
11/6/2019 20:00
Kekeringan Landa Sebagian Daerah Jawa Barat
Warga menggembala kambing di sekitar areal sawah yang mengering di desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/6/2019).(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.)

BMKG Stasiun Klimatologi Bogor mengeluarkan peringatan dini mengenai kekeringan di sejumlah daerah di Jawa Barat mengingat kekeringan telah melanda sejumlah lahan pertanian di Jawa Barat.

Forecaster pada BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn menjelaskan, pada peringatan dini kekeringan yang disampaikan BMKG Stasiun Klimatologi Bogor pada Senin (10/6) disebutkan ada sejumlah daerah yang tidak hujan berturut-turut selama satu hingga dua bulan sehingga berpotensi menyebabkan kekeringan.

Diantaranya di Bekasi Utara, Karawang Utara, Indramayu Selatan, Cirebon, Majalengka, Garut Utara dan Sukabumi Selatan.

Untuk Kabupaten Indramayu, lanjut Faiz, potensi kekeringan diantaranya terjadi di Gantar, Indramayu, Sukadana, Bondan, Bantarhuni, Jatibarang, Tugu, Terisi, Ujunggaris dan Tamiang.

"Sedangkan untuk Kabupaten Cirebon berpotensi terjadi di Gegesik, Bunder, Luwungkencana, Tukmudal, Setu Patok Selatan, Sindanglaut, Sedong, Wanasaba Kidul dan Sindangjawa," ungkap Faiz, Selasa (11/6). Selain itu berpotensi pula terjadi di Cangkol, Walahar, Klangenan, Penpen, Mundu Mesigit, Pamengkang, Cibuluh, Karangasem dan Kepuh.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bantul Siaga Kekeringan

Sedangkan untuk Kabupaten Majalengka, potensi kekeringan terjadi di Rentang, Banjaran, Rawa, Sunia, Leuweunggede, Talaga, Cikijing,
Majalengka, Werasari, Cirenang, Maja, Kertajati, Rajagaluh, Jatitujuh dan Jatiwangi.

"Berdasarkan peta prakiraan curah hujan dasarian II Juni 2019, pada umumnya curah hujan di Jawa Barat masuk dalam kategori rendah," ungkap Faiz. Untuk kategori rendah, curah hujannya 0-50 mm/das. Sedangkan curah hujan kriteria menengah diprakirakan masih terjadi di sebagian kecil wiayah Bogor barat dengan curah hujan 50-150 mm/das.

Sementara itu dari kabupaten Indramayu dilaporkan jika kekeringan telah melanda areal pertanian di daerah tersebut. "kekeringan telah terjadi
sejak Mei lalu," ungkap Waryono, Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Selasa (11/6).

Menurut dia, jadwal gilir giring air yang telah ditetapkan sebelumnya tidak bisa seluruhnya dinikmati para petani. Akibatnya ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kandanghaur saat ini sudah terancam tidak bisa diselamatkan. "Tanaman padi mulai layu, retakan tanahnya yang kering juga sudah lebar," kata Waryono.

Adapun tanaman padi yang kekeringan parah dan terancam puso diantaranya tersebar di Desa Karangmulya seluas 261 hektare, Desa Karanganyar sekitar 300 hektare, Desa Wirapanjunan seluas 225 hektare dan Desa Wirakanan seluas 100 hektare. (UL)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya