Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Keracunan Massal di Kapuas Disebabkan Salmonella dan Kokus

Antara
29/5/2019 13:23
Keracunan Massal di Kapuas Disebabkan Salmonella dan Kokus
Sebanyak 308 warga Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalteng keracunan makanan.(Antara )

DINAS Kesehatan Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah menyatakan bahwa keracunan massal usai berbuka puasa di Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak beberapa waktu lalu, disebabkan adanya bakteri Salmonella dan kokus di dalam makanan.

Temuan bakteri itu setelah dari hasil pengambilan sampel makanan yang menjadi sumber keracunan di antaranya nasi, kurma, telur, sambal merah, dan kue roti gepeng yang diuji laboratorium di Balai Teknik Kesehatan Lapangan (BTKL) Banjar Baru, Kalimantan Selatan dan BPOM Palangka Raya.

"Dari hasil pemeriksaan di BTKL Banjar Baru dan BPOM di Palangka Raya, yang kami dapatkan sementara dari semua sampel positif mengandung bakteri Salmonella. Sedangkan untuk telur sambal merah positif bakteri Kokus," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kapuas Raison di Kuala Kapuas, Rabu (29/5).

Sementara itu, Dirut RSUD Kapuas dr Agus Waluyo menambahkan, hari ini sudah memasuki hari keenam kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal. Jumlah pasien yang keracunan makanan hingga hari ini, Rabu (29/5) berjumlah 308 orang.

baca juga: Wilder Umumkan Tarung Ulang Melawan Ortiz

"Tapi ada pasien yang sudah pulang. Jadi jumlah pasien yang masih dirawat ada 291 orang," kata Dirut RSUD Kapuas, dr Agus Waluyo.

Dari ratusan pasien, satu orang di antaranya harus dirawat di ICU.

"Kondisi pasien sudah membaik dan bisa berkomunikasi. Pasien itu masih membutuhkan perawatan secara intensif. Mudah-mudahan hari ini pasien tersebut bisa dirawat di ruangan biasa," harap Agus Waluyo. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya