Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) kembali membongkar transaksi narkoba jenis sabu dan pencucian uang dari hasil perdagangan narkoba di Kabupaten Aceh Tamiyang, Aceh dengan menyita aset bernilai Rp6,1 miliar. Keterangan tertulis diperoleh Media Indonesia dari BNN Jumat (24/5) menyebutkan, dalam sebuah penggrebekan di Jalan Sungai Iyu, Dusun Pintu Air, Desa Masjid, Kecamatan Bandahara, Kabupaten Aceh Tamiyang, Aceh. Petugas dari BNN berhasil menangkap seorang pemilik narkoba jenis sabu berinisial JML berikut barang bukti 17.000 gram sabu.
"Dari hasil pengembangan penangkapan tersangka berikut sabu yang dikemas dalam 17 bungkus itu. Kami temukan pencucian uang hasil perdagangan narkoba," kata Kepala Biro Humas BNN, Sulistiyo Pudjo.
Berdasarkan pemeriksaan dan penyidikan terhadap tersangka JML itu, lanjut Sulistiyo Pudjo, diperoleh kembali bukti-bukti yang cukup mengejutkan. Yakni pencucian uang hasil perdagangan narkoba berupa beberapa rekening yang dijadikan sarana transaksi perdagangan narkoba, harta bergerak dan tidak bergerak bernilai Rp6,1 miliar.
Selain sebuah rumah besar senilai Rp1,5 miliar, petugasdari BNN juga menyita aset hasil pencucian uang bisnis narkoba dari tangan tersangka. Di antaranya satu unit rumah sedang senilai Rp750 juta, kebun sawit seluas 30 hektar senilai Rp3 miliar, mobil keluaran tahun 2017 senilai Rp450 juta. Kemudian satu unit motor sport senilai Rp55 juta, dua unit motor senilai Rp60 juta, dan dua unit dump truk seharga Rp300 juta.
baca juga: Jalur Selatan Lingkar Gentong masih Gelap
"Kita masih menelusuri aset hasil pencucian uang hasil transaksi narkoba ini, mengingat tersangka sudah cukup lama sebagai pemain," tambahnya. (OL-3)
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Nilai total barang bukti tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah apabila beredar di pasaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved