Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Polisi Lepas Tembakan Air Mata, Sidang Pleno Empat Lawang Ditunda

Dwi Apriani
07/5/2019 21:50
Polisi Lepas Tembakan Air Mata, Sidang Pleno Empat Lawang Ditunda
Ilustrasi(Thinkstock)


KABUPATEN Empat Lawang masuk sebagai salah satu daerah yang rawan saat pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 ini. Hal itu terbukti dari adanya kericuhan yang terjadi saat pelaksanaan sidang pleno rekapitulasi suara di Gedung DPRD Empat Lawang yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Empat Lawang, Sumatra Selatan, Selasa (7/5).

Dalam sidang tersebut, berakhir ricuh dan memanas, bahkan polisi terpaksa menembakkan gas air mata ke arah massa agar menghalau semakin parahnya kericuhan tersebut. Diketahui, semula rapat pleno berjalan lancar, tetapi sekitar pukul 16.30 WIB, pleno mulai memanas dari luar dan dalam ruang sidang.

Massa pendukung caleg yang berjumlah puluhan orang memaksa masuk gedung dan mendorong pagar. Polisi yang ada di lokasi coba menghalau, namun tidak lagi digubris. Massa memaksa masuk disebut karena meminta KPU segera membuka data C1 Plano.

Massa menilai data caleg dapil II Empat Lawang yang meliputi Kecamatan Lintang Kanan dan Muara Pinang terjadi kecurangan. Koordinator Aksi, Yoyon, mengatakan, kedatangannya ke kantor DPRD itu merupakan aksi damai dan minta agar KPU tanggapi tuntutan.

"Kami minta tanggapan dari KPU. PPK Lintang Kanan ada yang salah, tidak mau buka C1 Plano padahal sudah ada kesepakatan sebelumnya di atas meterai," kata dia.

Mendapati KPU yang tidak mau membuka C1 Plano, massa pun mencoba masuk ke gedung menuju ruang pleno digelar dan melempari kaca jendela. Akibatnya, ada beberapa kaca jendela di gedung pecah sebelum massa berhasil masuk.

"Awalnya ribut karena saat DA1 plano dibuka penuh dengan tip-eks dan caleg minta KPU buka C1 plano, tetapi KPU ngotot nggak mau. Makanya massa di dalam dan luar marah," kata Fariz, salah satu warga.


Baca juga: Saksi Gerindra Protes Dugaan Penggelembungan Suara Sumba Tengah


"Waktu mau masuk itu ditembaki gas air mata dan peluru karet sama polisi. Tapi tetap massa bisa masuk ke gedung dan akhirnya tadi pleno ditunda," kata Fariz.

Sementara, Kapolres Empat Lawang, AKBP Eko Yudi, membenarkan kejadian tersebut. Eko menyebut massa datang dari salah satu caleg di Empat Lawang.

"Kejadian benar tadi sore, tapi sekarang sudah reda. Hanya sekitar 20-30 menit tadi ada insiden, massa itu datang dari salah satu caleg," kata Eko.

Eko menyebut kericuhan mulai mereda saat KPU Empat Lawang memutuskan untuk menunda pleno. Keputusan KPU pun sesuai rekomendasi bersama.

"Rapat pleno ditunda, karena kalau tadi lanjut pasti makin ramai. Jadi kita minta juga ditunda dan massa akhirnya bisa kami ajak bicara, termasuk calegnya. Malam ini sudah kondusif," katanya.

"Untuk tembakan tadi hanya peringatan saja, itu gas air mata dan peluru hampa. Tidak ada korban luka baik dari massa maupun anggota, hanya kaca saja yang pecah dilempar," tandasnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya