Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
POLRES Kota Besar Makassar, Sulawesi Selatan, masih terus mendalami kasus penyerangan di rumah makan siap saji McDonald's dan Kantor Dirlantas Polda Sulsel di Jalan AP Pettarani, Makassar, oleh sekelompok orang beratribut serbahitam dan menggunakan penutup wajah, pada peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKB Indratmoko mengatakan kasus vandalisme di Bandung, Jawa Barat, serupa dengan kejadian di Makassar. "Sehingga kemungkinan sama, makanya masih didalami," katanya, Kamis (2/5)
Hanya saja, Indratmoko mengaku belum bisa memastikan jika kelompok tersebut berasal dari anggota Anarcho Syndicalism berdasarkan bukti-bukti yang didapatkan kepolisian.
"Sudah ada 6 orang yang diamankan. Kemarin dua orang. Ini masih kita kembangkan terus, kemungkinan keterlibatan pihak lain," jelas Indrat Moko.
Adapun kronologis penyerangan, dimulai saat sekelompok yang menggunakan topeng langsung memasuki pelataran McDonald's dan merusak papan reklame, menghamburkan sejumlah kursi, serta mencoret-coret cermin dan tembok rumah makan siap saji tersebut menggunakan piloks berwarna hitam.
Baca juga: Polisi Tindak Tegas Kelompok Pemicu Kerusuhan Demo Hari Buruh
Setelah itu, mereka melempar dan menghujat kepada sejumlah orang yang berada di sekitar restoran cepat saji tersebut dan kembali melempar ke arah dalam. (X-15)
Bupati Halmahera Tengah Ikram M Sangaji menekankan pentingnya peran buruh dan serikat pekerja dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif.
Kampanye ini dilaksanakan serentak di seluruh cabang MS Glow Aesthetic Clinic yang tersebar di Bandung, Depok, Bekasi, Yogyakarta, hingga Surabaya dan Malang.
Kecaman keras tersebut, menurut Aulia Hakim, ditujukan atas tindakan kelompok-kelompok yang sebut anarko, karena menunggangi agenda Hari Buruh pada 1 Mei 2025 di Jawa Tengah.
Dengan masih adanya mahasiswa diperiksa oleh polisi, LBH Semarang masih melakukan langkah hukum dan pendampingan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto membenarkan bahwa 14 mahasiswa tersebut masih dilakukan pemeriksaan dan penahanan karena diduga terlibat dalam aksi anarkis.
Di area seberang pintu timur stadion utama GBK, saat peringatan Hari Buruh, Methosa membawakan lagu Logika Mati, Nasi Goreng, dan Bangun Orang Waras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved