Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kebutuhan BBM di Sumbar Diprediksi Naik 25%

Yose Hendra
01/5/2019 17:30
Kebutuhan BBM di Sumbar Diprediksi Naik 25%
SPBU di Sumbar(ANTARA)

PERTAMINA Marketing Operation Region (MOR) I memprediksi kebutuhan BBM di Sumatra Barat (Sumbar) naik 25% saat Ramadan dan liburan Idul Fitri.

"Kami memprediksi kenaikan kebutuhan BBM di Sumatera Barat (Sumbar) sebesar 25%. Sementara kebutuhan Biosolar diprediksi turun 15% akibat pembatasan operasional kendaraan industri," terang Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo, Rabu (30/4).

Oleh sebab itu, Satuan tugas  Ramadhan dan Iedul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I dibentuk dan mulai siaga menyiapkan kebutuhan BBM, elpiji dan avtur.

"Satgas memprediksi kenaikan kebutuhan BBM dan elpiji. Sementara untuk avtur masih terdampak penurunan jumlah penerbangan," tambah Roby.

Pertamax Turbo dan Pertamax diprediksi meningkat sebesar 27,5% dan 14%. Konsumsi Pemium diperkirakan turut meningkat  26% atau sebesar 1.700 Kilo Liter (KL) per hari. Meski konsumsi Biosolar diprediksi menurun 17%, Pertamina Dex dan Dexlite justru meningkat masing-masing 17,88% dan 49%.

"Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi, kami menyiapkan SPBU kantong di 8 lokasi. Dua di antaranya di Sumbar yaitu di SPBU Kabupaten Agam dan Lima Puluh Koto," ujar Roby. 

Pihaknya juga menyiagakan dua SPBU Modular di jalur tol Medan - Bukittinggi.

 

Baca juga: Pertamina Siapkan Skenario Distribusi BBM di Tol Jelang Lebaran

 

Di sisi elpiji, lanjut Roby, Satgas Rafi mengestimasi penambahan konsumsi elpiji 3 kg subsidi sebesar 11%, atau setara dengan 114 ribu tabung per hari untuk Sumbar.

Penambahan konsumsi pun diperkirakan terjadi pada epiji nonsubsidi seperti Bright Gas. Konsumsinya diestimasi sebesar 8.546 tabung per hari atau meningkat 9%.

Depot, agen dan pangkalan elpiji akan tetap melayani konsumen meski di hari libur. Disamping itu, disiapkan cadangan pasokan dan operasi pasar jika diperlukan.

Adapun untuk kebutuhan avtur, diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sebesar 5 persen pada H-4 hingga H-2 lebaran. Pada saat arus balik di H+2 sampai H+3 lebaran, diprediksi peningkatan serupa.

Namun secara keseluruhan, konsumsi avtur Januari hingga Mei 2019 mencatat penurunan sebesar 21%. Hal ini disebabkan berkurangnya jumlah penerbangan dari maskapai.

"Kami mengimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU dan elpiji di pangkalan resmi Pertamina dengan harga standar. Stok tersedia mencukupi Karena rata-rata ketahanan stok mencapai lebih dari 20 hari," bilang  Roby.

Pertamina juga membuka layanan pengaduan dan informasi masyarakat yang dibuka 24 jam melalu Call Center Pertamina 135. Masyarakat yang membutuhkan informasi seputar produk-produk Pertamina seperti BBM, LPG dan Pelumas atau ingin melaporkan kondisi BBM dan LPG di satu wilayah bisa menghubungi nomor telepon 135. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya