Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Soetrisno Bachir Minta Isu People Power tak Dianggap Serius

Bagus Suryo
28/4/2019 13:30
Soetrisno Bachir Minta Isu People Power tak Dianggap Serius
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir(MI/MOHAMAD IRFAN)

MANTAN Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir meminta isu people power tidak dianggap serius. Narasi politik seperti itu, kata Soetrisno, harus kembali pada akal sehat masing-masing individu sebagai dinamika sistem politik.

Ia menganggap lontaran pergerakan massa atau people power yang disampaikan Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais, merupakan hal biasa.

"Ini semuanya proses politik lima tahunan. Kita sudah mengalami 2014 seperti apa. Jangan terlalu dianggap serius. Nanti kembali kepada akal sehat masing-masing," tegas Soetrisno Bachir kepada wartawan di Pesantren Annur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/4) malam.

Sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional nonaktif, Soetrisno mengetahui kiprah para politisi PAN namun enggan mengungkapkan sepak terjang mereka.

"Saya sudah tidak aktif di PAN. Soal politik, saya baca di koran. Karena saya pernah menjadi ketua partai, saya bisa membaca kondisi politik khususnya PAN. Bagaimana saya membaca, itu rahasia," katanya.

Baca juga: Sinergi KEIN-Pesantren untuk Cetak Santri Jadi Pengusaha

Soetrisno menegaskan, selama proses Pemilu 2019 ada dua kubu pendukung 01 dan 02 baik masyarakat maupun pesantren-pesantren. Ia pun menganggap narasi politik sebagai dinamika sistem politik yang lumrah dan biasa.

"Itusesuatu hal biasa dalam politik. Saya tahu kira-kira jalan pikiran para politisi, khususnya PAN. Tapi, walaupun mengerti arah politik PAN, saya tidak mau bicara mengenai masalah PAN," tuturnya sembari mengatakan lebih fokus pada tugas-tugas sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Sebagai Ketua KEIN, ia gencar menguatkan sumber daya manusia di pesantren-pesantren agar berkompeten dan memiliki daya saing di pasar global. Potensi kewirausahaan pesantren yang semula melambat, sekarang akan dipacu tumbuh sebagai kekuatan ekonomi nasional.

"Saya bersyukur kita bisa melaksanakan Pemilihan Umum 2019 secara damai. Kini saatnya melanjutkan kerja-kerja pembangunan, mewujudkan Indonesia yang maju," pungkasnya.

Selepas hajatan pemilu, semua pilar harus bersatu padu membangun negeri. Mengenai adanya perbedaan pandangan tentang hasil Pemilu 2019, semua pihak diminta mengikuti prosedur sesuai dengan mekanisme konstitusional.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya