Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

200 Rumah di Bengkulu Terendam Banjir

Marliansyah
25/4/2019 16:15
200 Rumah di Bengkulu Terendam Banjir
Ratusan rumah terendam banjir di Bengkulu.(ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

SEDIKITNYA 200 unit rumah yang berada di dua kecamatan, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terendam banjir setinggi 80 hingga  100 sentimeter pada Kamis (25/4).

Banjir yang merendam sedikitnya 200 unit rumah warga itu mulai terjadi sejak dini hari akibat hujan deras sejak dua  hari terakhir. Rumah-tumah itu berada di Kecamatan Sungai Serut dan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, Bengkulu.

Di Kecamatan Sungai Serut, rendaman banjir di dua kelurahan yakni  Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, merendam 120 unit rumah. Kemudian di Kecamatan Muara Bangkahulu, sekitar 80 rumah Kelurahan Rawa Makmur terendam.

Kurniawan, 36, warga Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara  Bangkahulu, Kota Bengkulu, mengatakan warga mulai mengungsi. "Rumahnya tidak bisa ditempati karena tergenang air dan sekarang menumpang di teras rumah warga lain yang rumahnya tidak terendam banjir," ujarnya.

Setiap hujan deras, lanjut Kurniawan, kelurahan setempat langganan banjir akibat luapan sungai di Bengkulu, sehingga warga sudah terbiasa.

Meskipun rumah terendam banjir, warga memanfaatkan waktu untuk mencari ikan dengan tangkul dan jala. Buyung, 45, warga Kelurahan Tanjung Agung, di Bengkulu, mengatakan itu menjadi kesibukan warga.
"Jika hasil tangkapan seperti lele dan nila cukup banyak maka dijual  dan bila sedikit untuk dikonsumsi," imbuhnya.

Warga di dua kelurahan tersebut, kata Buyung, sudah terbiasa karena  setiap hujan deras dengan itensitas lama rumah mereka pasti terendam  banjir.

Banjir juga menyebabkan ditutupkan akses jalan menuju  Kelurahan Tanjung Agung -Tanjung Jaya dan Semarang, Kecamatan Sungai Serut. Kondisi air yang menggenangi badan jalan tidak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan.        

Banjir juga menggenangi puluhan hektare sawah milik petani di Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Akibatnya, para petani mengalami kerugian hingga jutaan  rupiah. Sebagian petani sudah memanen guna menghindari kerugian yang lebih banyak.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi  Bengkulu Ricky Gunarwan mengatakan, saat ini petani terus didorong agar memiliki asuransi pertanian agar terlindung dari gagal panen. "Banjir yang sempat merendam sawah bukan saja berdampak pada kerugian masyarakat, ekonomi, sosial dan infrastruktur," tutur Ricky.

Dengan ikut asuransi pertanian, lanjut dia, petani akan mendapatkan ganti rugi apabila tanamannya rusak akibat banjir, hama, dan bencana alam lainnya. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya