Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SEDIKITNYA 200 unit rumah yang berada di dua kecamatan, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terendam banjir setinggi 80 hingga 100 sentimeter pada Kamis (25/4).
Banjir yang merendam sedikitnya 200 unit rumah warga itu mulai terjadi sejak dini hari akibat hujan deras sejak dua hari terakhir. Rumah-tumah itu berada di Kecamatan Sungai Serut dan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, Bengkulu.
Di Kecamatan Sungai Serut, rendaman banjir di dua kelurahan yakni Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, merendam 120 unit rumah. Kemudian di Kecamatan Muara Bangkahulu, sekitar 80 rumah Kelurahan Rawa Makmur terendam.
Kurniawan, 36, warga Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, mengatakan warga mulai mengungsi. "Rumahnya tidak bisa ditempati karena tergenang air dan sekarang menumpang di teras rumah warga lain yang rumahnya tidak terendam banjir," ujarnya.
Setiap hujan deras, lanjut Kurniawan, kelurahan setempat langganan banjir akibat luapan sungai di Bengkulu, sehingga warga sudah terbiasa.
Meskipun rumah terendam banjir, warga memanfaatkan waktu untuk mencari ikan dengan tangkul dan jala. Buyung, 45, warga Kelurahan Tanjung Agung, di Bengkulu, mengatakan itu menjadi kesibukan warga.
"Jika hasil tangkapan seperti lele dan nila cukup banyak maka dijual dan bila sedikit untuk dikonsumsi," imbuhnya.
Warga di dua kelurahan tersebut, kata Buyung, sudah terbiasa karena setiap hujan deras dengan itensitas lama rumah mereka pasti terendam banjir.
Banjir juga menyebabkan ditutupkan akses jalan menuju Kelurahan Tanjung Agung -Tanjung Jaya dan Semarang, Kecamatan Sungai Serut. Kondisi air yang menggenangi badan jalan tidak memungkinkan untuk dilintasi kendaraan.
Banjir juga menggenangi puluhan hektare sawah milik petani di Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu dan Kelurahan Tanjung Agung dan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu. Akibatnya, para petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Sebagian petani sudah memanen guna menghindari kerugian yang lebih banyak.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan mengatakan, saat ini petani terus didorong agar memiliki asuransi pertanian agar terlindung dari gagal panen. "Banjir yang sempat merendam sawah bukan saja berdampak pada kerugian masyarakat, ekonomi, sosial dan infrastruktur," tutur Ricky.
Dengan ikut asuransi pertanian, lanjut dia, petani akan mendapatkan ganti rugi apabila tanamannya rusak akibat banjir, hama, dan bencana alam lainnya. (A-2)
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Lebong (10/8).
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
OKNUM ASN berinisial L yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bengkulu diduga melakukan kekerasan seksual terhadap anak berusia 14 tahun.
Dikbud juga akan menyalurkan siswa tersebut ke sekolah yang memiliki kuota jika peserta didik tidak mendapatkan sekolah.
Acara pelantikan ini menjadi momen penting bagi para tenaga honorer dan tenaga kerja non-ASN yang selama ini telah berkontribusi dalam pelayanan publik di Kota Bengkulu.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved