Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kicaumania Se-Nusantara, Piala Pasundan III Jadi Ikon Jabar

Mediaindonesia.com
22/4/2019 10:10
Kicaumania Se-Nusantara, Piala Pasundan III Jadi Ikon Jabar
Piala Pasundan III sukses sajikan lomba burung berkicau kolosal yang diikutii 5.510 peserta dan 10 ribuan pengunjung(Ist)

PIALA Pasundan III sukses sajikan lomba burung berkicau kolosal. Diikuti 5.510 peserta dan 10 ribuan pengunjung datang dari berbagai daerah, kegiatan yang digelar di Pangkalan Udara Sulaeman, Bandung, Minggu (21/4) ini sudah menjadi ikon yang mewakili Jawa Barat.

Piala Pasundan III dihelat di 4 lapangan dengan 104 kelas yang dilombakan. Burung yang dilombakan antara lain Murai Batu (MB), Lovebird (LB), Kenari, Cucak Ijo (CI), Kacer, Anis Merah (AM), Hwa Mey, Branjangan dan lain-lain.

Dengan cuaca yang bersahabat, lomba digelar tepat  pukul 9.00 WIB. Dimulai dengan sajian budaya Tari Rampak Gendang sekaligus prosesi penyerahan Mahkota Binokasih kepada Prio Sutrisno, penggagas Piala Pasundan.

"Kita ingin Piala Pasundan ini menjadi event yang bermanfaat bagi masyarakat tidak hanya kicaumania, tapi juga masyarakat Bandung khususnya dan masyarakat Jawa Barat umumnya," ujar Prio.

Sebab itu, di Piala Pasundan III ini dimasukkan unsur-unsur budaya di dalamnya. Selain itu, Piala Pasundan juga dijadikan media mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bandung.

"Sejak awal kita terus mempromosikan pariwisata yang ada di sini, agar para peserta turut mengajak keluarga untuk berwisata. Kita juga menyediakan area untuk UMKM menggelar dagangan di sekitar lomba," jelas Prio.

Apa yang menjadi visi misi pemilik Radja Company ini benar adanya. Terbukti, hotel-hotel yang ada di Kabupaten Bandung terisi penuh. Bahkan, sebagian peserta terpaksa menginap di hotel sekitarnya seperti di Kota Bandung dan Bandung Barat.

Lomba dibuka dengan kelas Lovebird (LB) yang pesertanya diisi anggota Komunitas LB Bandung di lapangan C. Dibarengi dengan kelas Branjangan di lapangan A, kelas Murai Batu (MB) di lapangan B, dan Anis Merah (AM) di Lapangan D.

Memang, di sesi-sesi awal masih nampak ketegangan juri Radja Garuda Nusantara (RGN) yang baru terbentuk ini. Namun tidak lama kemudian berjalan dengan lancar.


Baca juga: Bandara Kulon Progo Beroperasi 29 April


Persaingan yang paling panas terjadi di MB dan LB. Burung-burung papan atas terlihat menyajikan kemampuan luar biasa. Persaingan di kelas Kacer, CI dan Kenari juga tak kalah seru.

Di kelas utama, kelas MB Pasundan tiket Rp1 juta yang berhadiah Rp15 juta plus bonus sepeda motor berhasil diraih MB Ketu milik Hendra dari Tim SGN Duta Pakualam. Ketu meraih juara tidak mudah, karena harus bersaing ketat dengan Raja milik Hany Faroko dari Wani BC sebagai runner up. Disusul Gading Nias yang juga milik Hendra Tim SGN Duta Pakualam sebagai pemenang ketiga.

Juara umum Single Fighter (SF) Piala Pasundan III berhasil disabet tim DM Tegal yang bersaing ketat dengan tim Royal Sakura. Sementara juara umum Bird Club (BC) diraih SGN Duta Pakualam yang kali ini tidak mendapat persaingan berarti dari tim-tim berarti.

Prio menyampaikan terima kasih ribuan kicaumania yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, mulai Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Dia yakin yang juara di sini akan menjadi burung terhebat dan viral.

"Terima kasih kepada kicaumania nusantara yang turut menyukseskan Piala Pasundan III. Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dari panitia. Semoga yang menjadi juara, burungnya menjadi legend dan viral karena even ini juga diliput puluhan media yang menjadi rujukan para kicaumania di Tanah Air," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Menteri Pariwista Arief Yahya menyampaikan pujian Piala Pasundan III yang sukses menyinergikan dunia hobi dengan pariwisata. Apalagi, kegiatan itu terbukti bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah.

"Piala Pasundan berikutnya agar persiapan harus benar-benar matang dilakukan dari jauh-jauh hari. Tetapkan kurator kegiatan, manajemen, dan promosi terukur," ujar Menpar.

Menurutnya, kegiatan harus berkelanjutan dengan menerapkan pengelolaan pre-event, on event, dan post-event karena berkaitan dengan dukungan para sponsor agar saling menguntungkan.

"Sehingga penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga tidak memberikan efek apa pun pada ekonomi masyarakat," kata Arief. (RO/OL-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya