Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Pemerintah Matangkan Strategi Hadapi Arus Mudik

Andhika Prasetyo
22/4/2019 12:00
Pemerintah Matangkan Strategi Hadapi Arus Mudik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

PEMERINTAH bersama para pemangku kepentingan terkait mulai mematangkan strategi menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Walaupun dalam dua tahun terakhir kegiatan pulang kampung saat Lebaran berjalan baik dan lancar, Kementerian Perhubungan selaku koordinator tidak akan mengendurkan perencanaan serta pengawasan.

"Semua hal harus disiapkan dengan sempurna. Kita tidak boleh meremehkan situasi agar hasil tahun ini bisa lebih baik lagi," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantornya, Jakarta, Senin (22/4).

Angkutan udara dan darat akan sangat diperhatikan mengingat banyaknya pengguna di dua lini tersebut. Tiap-tiap sektor, lanjut Budi, memiliki persoalan yang perlu dikaji secara rinci.

Moda udara diyakini masih akan menjadi pilihan utama untuk pemudik antarpulau. Sementara, jalur darat juga akan sangat tinggi karena lebih murah.

Baca juga: Bandara Kulon Progo Beroperasi 29 April

Keberadaan jalan tol pun akan menjadi pertimbangan utama bagi para pemudik karena membuat perjalanan menjadi lebih cepat.

"Jadi kita akan berupaya membuat jalur darat lebih lancar dibandingkan tahun lalu. Pengerjaan-pengerjaan infrastruktur yang ada di badan jalan tol akan dihentikan termasuk Jakarta-Cikampek. Kita juga akan batasi angkutan barang pada tiga hari sebelum dan setelah Lebaran," terangnya.

Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan contra flow bahkan jalan satu arah pada waktu-waktu tertentu. Hanya saja, penerapan kegiatan itu harus berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia karena kewenangan untuk mengatur hal itu ada di instansi tersebut.

"Kita serahkan mandat ke sana. Kita ikuti. Polri secara sitematis akan melakukan pembagian kewenangan, ada di pusat dan daerah. Saya yakin mereka punya kapasitas prima untuk meyiapkan semua itu," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya