Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

RS Sediakan Fasilitas untuk Caleg Stres

MI
11/4/2019 09:35
RS Sediakan Fasilitas untuk Caleg Stres
Ilustrasi(MI)

RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung akan menyiapkan satu ruangan khusus bagi caleg yang mengalami depresi pascagagal dalam pemilihan legislatif pada 17 April mendatang.

Direktur RSUD Mardisi Judono, dr Hendra, mengatakan ruangan khusus bagi caleg gangguan jiwa ini akan diresmikan dalam waktu dekat.

Ruang khusus ini akan dilengkapi dengan fasilitas, seperti yang ada di RS Jiwa milik Provinsi Bangka Belitung di Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Ia menyebutkan, untuk mengantisipasi caleg yang depresi ini, disiapkan 12 kamar. Selain itu, tempat itu juga terbuka untuk orang gila lainnya. Rencananya tempat itu berdekatan dengan kamar mayat RSUD.

"Seperti di kota-kota lain, pascapemilu banyak ditemukan caleg yang stres hingga gila pascagagal jadi caleg. Nah, ada 12 kamar yang kita siapkan di satu ruang itu," kata Hendra.

Hal serupa juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Baca Juga : Rumah Sakit Jiwa ini Siap Tampung Caleg yang Stres

Pihaknya menyiapkan layanan khusus bagi calon legislatif yang kemungkinan mengalami stres atau depresi pasca-Pemilu 2019. Layanan untuk caleg depresi ini di RSUD Cimacan dan RSUD Sayang Cianjur.

"Persiapan ada. Itu sudah rutin. Di RSUD Cimacan ada, di RSUD Sayang Cianjur juga ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, kemarin.

Namun, pada pemilu lima tahun lalu tidak ada caleg di Kabupaten Cianjur yang mengalami depresi. Terkait masalah caleg, ternyata sepekan menjelang pemilihan caleg masyarakat Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi tidak kenal calon wakil rakyat yang akan duduk di DPR, DPD, dan DPRD, baik provinsi maupun kota.

Sesepuh Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi, mengaku, selama masa kampanye, sudah ada sekitar 10 caleg yang datang ke Cirendeu. Namun, masyarakat hanya sedikit mengenal para caleg.

"Kami enggak kenal sama orang-orangnya, paling hanya satu atau dua orang saja. Soalnya mereka datang tanpa ada pemberitahuan dulu. Beda dengan pilpres, kita sudah tahu calon-calonnya," ujarnya, kemarin. Namun, ia mengajak warga tidak golput. (RF/BB/DG/CS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya