Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEPALA Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Hamidin merilis penangkapan dua bandar jaringan internasional dengan barang bukti 1 kg narkotika jenis sabu dari Kabupaten Pinrang.
Dua orang bandar tersebut adalah Arnold, 30, warga Pinrang dan H Pahri, 38, warga Sidrap, yang tertangkap di Jalan Salo, Kabupaten Pinrang, Selasa (12/3) pukul 11.35 Wita.
"Selain dua orang tersebut, ada seorang warga negara Filipina yang tinggal di Malaysia, sementara kami kejar. Sekarang sedang kami monitor keberadaannya secara maksimal," ujar Hamidin di Mapolda Sulsel, Kamis (14/3)
Selain barang bukti 1 kilogram sabu yang dikemas biasa seperti kemasan plastik, Team 2 Subdit 1 pimpinan Kompol Laode Masrun ikut nengamankan empat buah telepon genggam berbagi merek.
Menurut Hamidin, sebelum tiba di Pinrang, kristal bening dalam kemasan plastik itu masuk dari Malaysia, Nunukan, Tawau, kemudian ke Palu, lalu masuk ke Sulsel lewat jalan darat ke Pinrang.
"Untuk jaringannya sampai mana, ini masih pendalaman. Tapi ini jaringan lama, semua sedang didalami, semua tempat yang tidak diduga, bisa saja jadi target pengedaran barang ini. Perkembangannya nanti kita infokan," imbuhnya.
Baca juga: Polisi: Narkotika Baru ini Bikin Bahagia hingga Ingin Bunuh Diri
Ia juga menambahkan, jika jajaran Polda Sulsel banyak melakukan penangkapan di Wilayah Parepare dan sekitarnya, termasuk Pinrang.
"Bayangkan jika barang (sabu) ini beredar, kemudian anak-anak kita menggunakan, maka kita akan kehilangan satu generasi. Sebab orang yang gunakan ini, walau sudah direhabilitasi, bisa terpengaruh untuk kembali menggunakannya," urai Hamidin.
Terkait jumlah barang bukti, lanjut Hamidin, bisa digunakan antara 10-15 ribu orang.
"Jadi bayangkan jika digunakan orang sebanyak itu, maka kita kehilangan potensi untuk kembangkan masa depan bangsa, karena mereka jadi tidak produktif," pungkas Hamidin.(OL-5)
Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik kedua secara nasional, setelah Jawa Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berupaya mengatasi tantangan IPM Sulawesi Selatan yang saat ini berada di angka 72,13 (data BPS 2024).
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi di Sulsel yang dalam kondisi baik, sementara 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi stunting dan malnutrisi.
BENCANA hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin puting beliung melanda sejumlah kabupaten, seperti Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng di Sulawesi Selatan pada Sabtu, (5/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved