Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
TIGA harimau sumatra (panthera tigris sumatrae) yang merupakan satu keluarga terdiri dari induk dan dua anaknya berkeliaran di kebun karet milik masyarakat di Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Kemunculan hewan buas itu di dekat pemukiman penduduk membuat warga resah. Satwa langka dilindungi itu dikhawatirkan bisa menyerang sewaktu-waktu.
"Kami telah mengirimkan tim untuk mengecek langsung ke lokasi. Sejauh ini, kami mengimbau warga agar waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di kebun karet terutama saat pagi dan sore hari," ungkap Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Dian Indriarti kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Kamis (28/2).
Dia menjelaskan, pada mulanya BBKSDA Riau mendapat informasi tentang adanya perjumpaan warga Desa Tanah Datar dengan satwa yang diduga harimau sumatra di kebun karet pada Senin (25/2).
Baca juga: Harimau Sumatra Berkeliaran di Perkampungan
Kemudian, tim rescue bidang KSDA Wilayah I Rengat, langsung diperintahkan untuk berangkat ke lokasi. Tim turun bersama Camat Rengat Barat, Kades Tanah Datar, Babinkamtibmas Polsek Rengat Barat serta masyarakat.
Menurut Dian, dari hasil pengecekan di lokasi tim mendapat keterangan dari warga bernama Warsan yang berjumpa langsung dengan satwa harimau sumatra tersebut.
Saat itu, Warsan melihat dua anak harimau yang sedang bermain di kebun karetnya. Kemudian Warsan mencoba mendekati dua anak harimau sumatra dengan jarak sekitar 20 meter. Ketika Warsan akan mendekati anak harimau tersebut muncul induk harimau sumatra dari dalam semak.
"Warsan langsung lari dan menghindar dari satwa harimau sumatra tersebut dan melaporkan kepada Kades Tanah Datar," jelas Dian.
Baca juga: Harimau Sumatra Masuk Pasar di Inhil, BBKSDA Kirim Tim Evakuasi
Ketika dilakukan pemeriksaan lokasi, tim menemukan bekas semak atau rumput yang rebah tempat dua anak harimau dan induknya. Selanjutnya tim melakukan
sosialisasi dan mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati bila beraktivitas di dalam kebun karet terutama pada pagi dan sore hari.
"Tim juga menyampaikan kepada masyarakat agar tidak memasang jerat dan tidak melakukan tindakan yg melanggar hukum, karena satwa harimau sumatra tersebut dilindungi Undang-undang," tegas Dian.
Dian menambahkan, langkah selanjutnya yang akan diambil BBKSDA Riau adalah bekerja sama dengan aparat setempat untuk melakukan pemantauan. Tim rescue
akan segera memasang camera trap.
"Karena sudah ada beberapa warga yang melihat sebelumnya keberadaan dan kemunculan satwa harimau sumatra itu sekitar dua minggu yang lalu di Desa Sungai Baung yang berbatasan dengan Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau," jelasnya.(A-1)
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved