Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Nelayan Batam Urung Melaut Akibat Cuaca

Hendri Kremer
29/1/2019 14:50
Nelayan Batam Urung Melaut Akibat Cuaca
(ANTARA FOTO/Ampelsa)

AKIBAT musim angin utara, banyak nelayan di pesisir Batam tidak dapat turun melaut untuk mencari nafkah. Kuatnya tiupan dan tingginya gelombang membuat nelayan di daerah ini mengurungkan niat melaut.

"Ombaknya mencapai 1,5 meter sudah beberapa hari ini, sehingga kami untuk sementara tidak dapat melaut. Biasanya tangkapan ikan satu harinya bisa untuk menghidupi keluarga dalam dua hari ke depan. Untuk saat ini, kami berharap pada berjualan jagung bakar di sekitar Jembatan Barelang kepada turis asing," kata, Syaifudin salah seorang nelayan di kawasan Tanjung Uncang, Kecamatan Tanjung Uncang, Batam, Selasa (29/1).

Tidak hanya di kawasan Tanjung Uncang saja yang tidak bisa melaut. Hal yang sama juga terjadi kepada nelayan di kawasan pesisir lainnya. Seperti nelayan di Pulau Nipah, pulau yang berdekatan dengan Pulau Batam tersebut juga mengalami hal yang sama. Begitu pula dengan nelayan di kawasan Rempang, dan Galang.

Kecepatan angin, Selasa (29/1) siang, berdasarkan laporan dari BMKG Bandara Hang Nadim Batam kecepatan angin di sekitar Batam mendekati 30/km per jam.

 

Baca juga: PKPU Salurkan Bantuan Perahu ke Nelayan Pandeglang

 

Hal ini diakui juga oleh nelayan Pulau Nipah, Muin, 45, dia mengatakan dengan adanya cuaca buruk ini berpengaruh terhadap keadaan ekonomi mereka. Untuk saat ini, dia juga mengaku hanya dapat mencari ikan di seputaran pulau dan memilih untuk tidak mencari ikan terlalu ke  tengah atau ke arah laut lepas.

"Bukan hanya kami saja, masih banyak nelayan di Batam yang merasakan hal serupa. Cuaca buruk tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan kami," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudy meminta nelayan untuk tidak  melaut terlalu jauh pada musim angin utara untuk mengantisipasi kecelakaan di laut. Nelayan diminta untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca ketika akan pergi melaut dan memberitahukan kepada orang tedekat posisi saat mereka melaut.

"Saat ini untuk melacak keberdaan mereka cukup menggunakn GPS dari telepon seluler. Jadi tetap memberitahu orang terdekat, karena banyak kasus nelayan hilang setelah putus kontak dengan orang terdekatnya," ujarnya.

Dia berharap, kondisi perangkat keselamatan saat mencari nafkah di laut  diperhatikan dengan baik. Sebab, cuaca tidak mendukung berpontensi rawan kecelakaan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya