Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RATUSAN warga Kampung Bojongtengah dan Bojonghilir, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai mengungsi ke tempat lebih aman menyusul terus bergeraknya tanah di wilayah mereka. Bahkan sejumlah dinding tembok bangunan rumah warga mulai mengalami retak-retak.
"Lokasi akibat pergerakan tanah berada di Kampung Bojongtengah dan Kampung Bojonghilir di RT 002 dan 003 di RW 002," kata Relawan Unit Reaksi Cepat BPBD Kecamatan Cisolok, Andri Firmansyah, Kamis (24/1).
Tingginya intensitas curah hujan memicu ancaman tanah longsor. Untuk mengantisipasi bencana itu, ratusan warga mulai diungsikan ke tempat lebih aman.
"Hasil pendataan terdapat 41 kepala keluarga atau sebanyak 120 jiwa. Jika hujan terus turun dengan intensitas tinggi, tak menutup kemungkinan terjadi longsor," jelasnya.
BPBD telah melakukan asesmen di lokasi. Hasil asesmen akan segera ditindaklanjuti mengingat sampai saat ini intensitas curah hujan masih relatif tinggi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pemerintahan desa serta unsur muspika setempat. Kami imbau masyarakat segera melaporkan setiap pergerakan yang terjadi," pungkasnya.
Baca juga: 6 Meninggal Dunia akibat Banjir dan Longsor di Gowa
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, menambahkan upaya mengungsikan ratusan warga yang terancam longsor sudah dilakukan pada Rabu (24/1). Hari ini, rencananya akan dipasang tenda pengungsi.
"Kami sudah mendata jumlah pengungsi. Hari ini akan mendirikan tenda pengungsi dan menyalurkan bantuan kebutuhan dasar," kata Eka, Kamis (24/1).
Eka menuturkan permukiman warga di wilayah tersebut berada di daerah curam di bawah pegunungan Bukit Bugis. Lokasi rekahan pergerakan tanah akan dikaji lebih lanjut tim ahli dari Badan Geologi.
"Masyarakat mulai khawatir terjadinya pergerakan lebih masif yang memicu tanah longsor. Makanya mereka secara serentak diungsikan ke tempat lebih aman," tegasnya.
Pergerakan tanah ditandai bergesernya struktur bangunan rumah. Utamanya di wilayah RT 03.
"Pergerakan tanah di wilayah tersebut sudah berlangsung cukup lama. Hasil kajian sementara, sebelumnya sudah ada pergerakan tanah di kampung itu," pungkasnya. (OL-3)
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
Dana tunggu hunian akan diberikan kepada warga terdampak bencana selama tiga bulan ke depan
Upaya penanganan pascabencana harus dilakukan secara kolaboratif. Terutama harus melibatkan berbagai perangkat daerah teknis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mewaspadai bencana rawan titik longsor yang terjadi di setiap kecamatan.
Bangunan tembok penahan tebing (TPT) SDN Genteng di Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, ambruk tergerus akibat tanah longsor, Jumat (16/6).
Nilai kerugian bencana selama Mei di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai sebesar Rp748 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved