Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH distributor cabai besar di Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel) memilih menghentikan pengiriman cabai besar dengan pesawat. Pengiriman melalui kargo hanya dilakukan untuk cabai rawit.
Lukman salah satu distributor cabai di Pangkalpinang mengatakan, jika mengirim cabai besar dengan pesawat saat ini harga jual cabai besar ke pedagang sudah tidak masuk. Hal itu karena tarif kargo naik.
"Kebanyakan untuk cabai besar yang di jual di sejumlah pasar tradisional di Pangkalpinang diambil dari distributor yang mendatangkan cabai melalui trasportasi laut," kata Lukman, Kamis (24/1).
Ia menyebutkan, sebelum ada kenaikan, pasokan cabai besar dan cabai rawit selalu didatangkan dengan pesawat.
"Biasanya (tarif kargo) per kilogram Rp13 ribu lebih. Tapi sekarang sudah naik menjadi Rp23 ribu lebih per kilogram. Ini sungguh memberatkan khususnya untuk cabai besar," ujarnya.
Baca juga: KPPU Menyelisik Tarif Kargo Udara
Ia mengaku saat ini hanya cabai rawit yang tetap bertahan dikirim melalui udara, karena cabai rawit sensitif cepat busuk.
"Cabai rawit ini tahannya hanya 4 hari, makanya tetap kirim dengan pesawat. Selain itu, cabai rawit untuk harga anjlok di jawa, makanya untuk jual ke pedagang masih masuk," ucap Lukman.
Sementara Roy salah satu pedagang di pasar pembangunan Pangkalpinang mengatakan memang terjadi kenaikan untuk harga cabai rawit, cabai besar, dan bawang merah tetapi tidak begitu signifikan.
Ia menyebutkan saat ini untuk harga cabai rawit Rp.45 ribu per kilogram, cabai besar Rp28 ribu per kilogram, bawang merah Rp28 ribu per kilogram, bawang putih Rp20 ribu per kilogram dan kentang Rp10 ribu per kilogram.
"Ada kenaikan, tapi tidak signifikat, kedepanya kita belum tahun apakah kembali naik atau tidak, apalagi sekarang ongkos kargo kata para distributor naik," ujarnya. (OL-3)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Pengusaha meminta pemerintah mendiskusikan persoalan kenaikan tarif kargo dan memiliki solusi agar dunia usaha tak merugi
Kantor pos Palembang melakukan penyesuaian tarif lantaran biaya kargo pesawat yang naik, untuk pengiriman ekspres saat ini seharga Rp28 ribu per kg, dan reguler Rp25 ribu
Terjadi penurunan sekuitar 8-12% untuk penumpang dan kargo di Bandara Palembang
Pihaknya tetap melihat dengan tersambungnya jalur tol dari Merak hingga Surabaya berdampak pada penurunan waktu tempuh yang signifikan.
Sekarang mulai terjadi fenomena sepinya penumpang di bandara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved