Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Banjir Mulai Surut Bantuan Mengalir

Lina Herlina
24/1/2019 06:50
Banjir Mulai Surut Bantuan Mengalir
(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

HUJAN berintensitas tinggi disertai angin kencang yang terjadi sejak Selasa (22/1) mengakibatkan sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan mengalami banjir dan tanah longsor.

Akibatnya 14 warga meninggal dan ribuan orang lainnya mengungsi.

Sembilan kabupaten/kota itu ialah Kabupaten Gowa, Jene-ponto, Maros, Soppeng, Barru, Wajo, Bantaeng, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), dan Kota Makassar. Untuk korban jiwa, 11 orang di Gowa, 2 di Jeneponto, dan 1 di Pangkep.

Bencana terparah terjadi di Kabupaten Gowa karena daerah itu tidak hanya mengalami banjir, tapi juga tanah longsor, jembatan putus, dan angin kencang.

Hingga kemarin sore, Bupati Gowa Adnan Purichta mengatakan pihaknya masih terus mengevakuasi warga.

Banjir yang terjadi di tujuh kecamat-an tersebut memaksa 2.121 warga harus mengungsi ke 13 posko yang telah disiapkan. Selain 11 korban meninggal dunia, ada 4 orang luka, 10 orang dinyatakan hilang, dan 500 rumah terendam banjir.

"Data anggota di lapangan, yang meninggal dunia itu 11 orang. Hari pertama musibah (Selasa 22/1) itu lima orang karena banjir. Hari ini, Rabu (23/1) enam korban ditemukan meninggal dunia karena longsor," ujar Adnan, kemarin.

Dia mengatakan banjir sudah mulai surut dan sekarang fokus pada penanganan desa yang tertimbun tanah longsor di Kecamatan Manuju dan Parigi.

Meski demikian, Adnan meyakini tidak ada satu pun warganya terisolasi karena mereka bisa mengakses jalan memutar lewat Jeneponto.

Di Kabupaten Jeneponto, selain 2 orang meninggal dunia akibat banjir, sebanyak 3 orang dinyatakan hilang, 5 rumah hanyut, dan 51 rumah rusak berat.

Di Kota Makassar, empat dari 14 kecamatan terendam banjir, yaitu Tamalate, Bi-ringkanaya, Tamalanrea, dan Manggala, yang memang merupakan langganan banjir di saat musim penghujan.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyebutkan pihaknya sudah bekerja secara maksimal. "Proses evakuasi sudah dilakukan sejak kemarin, terus semua kebutuhan sudah dipenuhi, termasuk kita minta Bulog mengirim beras 20 ton ke semua lokasi bencana."

Kementerian Sosial juga telah menurunkan 450 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan mengirimkan bantuan logistik serta mendirikan dapur umum. (LN/Dhk/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya