Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ISU akan terjadi tsunami yang melanda Kepulauan Nias, Sumatra Utara meresahkan warga. Tidak sedikit warga yang mengungsi ke lokasi lebih tinggi karena takut akan terjadi bencana tersebut.
Juli, warga Kota Gunungsitoli, Kamis (10/1), mengaku sudah mendengar isu air laut surut dan sepanjang sepengetahuannya hal tersebut merupakan pertanda akan terjadi tsunami di Kota Gunungsitoli.
"Kami sudah dengar isunya, dan hari ini kami tidak izinkan anak-anak sekolah karena takut jika benar akan terjadi tsunami," ucapnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kris warga Desa Lasara, Kota Gunungsitoli, yang mengaku telah mendengar isu tersebut tetapi tetap beraktifitas seperti biasa.
"Pagi ini banyak saya melihat warga yang mengungsi ke desa kami, mereka takut terjadi tsunami dan untuk menyelamatkan diri mereka mengungsi ke daerah yang lebih tinggi," ujarnya.
Baca juga: BMKG Tegaskan tidak Ada Tsunami di Tapanuli Tengah
Dari keterangan resmi yang dikeluarkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli, Djati Cipto Kuncoro membantah jika berita surut air laut di perairan Sibolga, Sumatra Utara mengakibatkan tsunami di Kepulauan Nias dan sekitarnya.
BMKG Sibolga, Sumatra Utara juga tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut, sehingga BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli menyatakan berita tersebut tidak benar, dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut.
Berita tersebut menurut dia hanya isu dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas.
Dia menerangkan jika fenomena pasang surut yang terjadi disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Dimana saat ini jarak bulan akan mendekati titik terdekatnya dengan bumi pada tanggal 20 Januari 2019.
Sementara jarak matahari ke bumi saat ini pada titik terdekatnya pada tanggal 3 Januari 2019.
"Sampai saat ini Gempa Bumi tektonik belum dapat diprediksi secara ilmiah dengan baik dan BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan Pemerintah setempat untuk menenangkan warga," katanya. (OL-3)
BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang.
Ketua tim tenaga kesehatan. Angganita Mandowen dengan tegas membantah adanya bencana kelaparan di distrik Amuma.
VIRAL di grup WhatsApp pesan voice note yang memberitahukan bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata akibat pergeseran lempeng bumi.
Sebaran hoax yang tidak terbendung membingungkan masyarakat dan menjadi faktor penentu ketangguhan masyarakat dalam menghadapi suatu krisis.
PASCAGEMPA bumi magnitudo 6,0 yang terjadi pada 16 Juni 2021 pukul 11.43.08 WIB di Maluku Tengah, Maluku, yang berujung tsunami kecil, telah terjadi 25 kali gempa susulan.
Ribuan warga Kota Lewoleba berhamburan keluar rumah setelah mendengar adanya isu tsunami. Hoaks tsunami menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu ibu hamil terserempet kendaraan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved