Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MATERIAL di titik utama longsor di kawasan perbukitan di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali bergerak, Rabu (2/1) sekitar pukul 23.20 WIB.
Longsornya material yang kebanyakan bebatuan itu sudah diprediksi tim pencarian dari awal.
"Semalam memang terjadi longsoran bebatuan dari titik mahkota. Sebetulnya dari awal kami sudah amati secara visual bebatuan itu," kata Kepala Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta, Made Oka, kepada Media Indonesia, Kamis (3/1).
Oka mengatakan, prediksi bakal longsornya material bebatuan diperkuat juga dengan foto visual yang diambil menggunakan drone. Apalagi setiap hari terus diguyur hujan cukup deras.
"Karena sudah jenuh, jadi material bebatuan longsor. Safety officer masih tetap mengamati kondisi di atas saat tim pencarian masing-masing bekerja di setiap sektor," ucapnya.
Baca juga: 33 Kecamatan di Sukabumi Terancam Tanah Longsor
Memasuki hari keempat pencarian korban, tim dibagi 6 sektor. Mereka dibagi tugas menjadi dua shift.
"Yang benar-benar dibutuhkan tim yang bawa alkon," ujarnya.
Setiap sektor akan didampingi koordinator untuk mengefektifkan pencarian. Masing-masing tim fokus di setiap sektor yang sudah ditentukan.
"Nanti di setiap sektor ada yang men-support. Misalnya untuk kepeluan airnya, saluran airnya, alkonnya, kemudian jalur untuk mengevakuasinya jika ditemukan korban dari masing-masing sektor," terangnya.
Proses pencarian masih didukung Unit Satwa dari Mabes Polri. Upaya itu dilakukan untuk mendeteksi awal titik keberadaan korban yang belum ditemukan.
"Unit Satwa masih. Tadi saya ketemu dari Mabes untuk berkoordinasi. Kami berikan kesempatan mendeteksi lebih awal," pungkasnya.
Hingga saat ini korban yang diduga masih tertimbun sebanyak 20 orang. Sementara korban yang sudah ditemukan tim pencarian gabungan sebanyak 13 orang. (OL-3)
BNPB mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
Dana tunggu hunian akan diberikan kepada warga terdampak bencana selama tiga bulan ke depan
Upaya penanganan pascabencana harus dilakukan secara kolaboratif. Terutama harus melibatkan berbagai perangkat daerah teknis.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mewaspadai bencana rawan titik longsor yang terjadi di setiap kecamatan.
Bangunan tembok penahan tebing (TPT) SDN Genteng di Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Jawa Barat, ambruk tergerus akibat tanah longsor, Jumat (16/6).
Nilai kerugian bencana selama Mei di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencapai sebesar Rp748 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved