Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
TINGKAT okupansi hotel di kawasan Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, cenderung stabil menjelang pergantian tahun yang akan berlangsung beberapa hari lagi. Kondisi itu mengindikasikan tak ada dampak signifikan pascagelombang tsunami di Selat Sunda yang memporak-porandakan beberapa wilayah di Banten dan Lampung.
"Sejauh ini masih aman-aman saja. Banyak tamu hotel sudah memesan kamar. Mereka ingin berlibur akhir tahun di Palabuhanratu," kata General Manager Grand Inna Samudra Beach Hotel Palabuhanratu, Dharmawel Chaniago.
Kondisi itu, kata Dharmawel, membuktikan masyarakat tidak terlalu panik dengan tsunami di Selat Sunda. Tapi ia pun tak memungkiri, ada sebagian wisatawan yang memilih membatalkan pemesanan kamar hotel dipicu kekhawatiran terjadinya potensi tsunami.
"Tapi dari jumlah tak terlalu signifikan. Intinya, bencana tsunami di Selat Sunda tidak berdampak pada tingkat hunian di kawasan pantai," tegas Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sukabumi itu.
Stabilnya okupansi menjelang pergantian tahun tak hanya terjadi di hotel-hotel berbintang saja. Dharmawel menuturkan, sejumlah hotel kelas melati pun sudah mulai banyak di-booking wisatawan.
Sebelumnya, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengatakan bencana tsunami di perairan Selat Sunda yang dipicu erupsi Gunung Anak Krakatau itu secara langsung maupun tidak langsung cukup berpengaruh terhadap wilayah Sukabumi. Namun bukan dampak terhadap kerusakan bangunan atau fasilitas, tapi lebih ke arah tingkat kunjungan wisatawan.
"Tentu ada pengaruhnya. Kabarnya ada wisatawan yang memilih membatalkan berwisata ke kawasan geopark (Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark). Tapi kami tegaskan kepada wisatawan, tsunami di perairan Selat Sunda itu karena dampak Gunung Anak Krakatau, bukan pergeseran lempengan. Jadi tidak ada pengaruhnya ke Sukabumi," tuturnya. (X-11)
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Saat kejadian, Nurjanah mengaku sedang berada di dalam rumah dan hendak bersiap untuk tidur bersama sejumlah anggota keluarga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved