Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENINGKATAN kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi pada awal tahun 2025 ini di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta. Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Kesehatan Jakarta Barat, mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan pada ancaman DBD di musim hujan.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari menjelaskan musim hujan berpotensi terjadi peningkatan kasus DBD karena ada tempat untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
Di banyak daerah, angka kasus DBD mengalami peningkatan selama 4 bulan terakhir. Angkanya diperkirakan masih akan terus meningkat seiring belum berakhirnya musim hujan.
"Saat ada hujan, biasanya ada kecenderungan kasus akan meningkat. Karena otomatis ada terjadi genangan. Begitu ada genangan ada tempat populasi yang untuk tumbuhnya jentik nyamuk Aedes aegypti. Pasti ada lah kemungkinan kenaikan (kasus DBD)," kata dia.
Apalagi, katanya, puncak penyebaran DBD umumnya baru akan terjadi pada bulan Mei hingga Juni. Di awal tahun peningkatan baru mulai terjadi menuju puncak penyebaran DBD di pertengahan tahun.
"Biasanya sih trennya akan mencapai puncak di Mei atau Juni. Biasanya kan secara umum ya. Setiap awal tahun akan mulai beranjak naik. Mencapai puncaknya di April, Mei gitu," ujar dia.
Karena itu, ia mengimbau warga untuk memeriksa tempat-tempat potensial jentik nyamuk berkembang biak dengan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh lingkungan permukiman, termasuk dalam rumah.
Tercatat 3.724 kasus DBD di Jakarta Barat dengan eskalasi pada empat bulan terakhir, yakni Oktober 2024 tercatat 79 kasus, November (97) dan Desember (124), sedangkan Januari 2025 tercatat 177 kasus. (Ant/H-3
KASUS demam berdarah dengue (DBD) terus melonjak di musim hujan. Untuk menekan angka kematian akibat DBD, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan tengah menyiapkan enam strategi.
Pada akhir musim hujan nyamuk kembali aktif dan dapat menyebar lebih luas. Inilah mengapa puncak penyebaran DBD sering terjadi antara bulan November hingga Desember, serta Maret hingga Juni.
MUSIM hujan telah tiba di berbagai wilayah Indonesia, membawa risiko meningkatnya sejumlah penyakit musiman. Kasus DBD di musim hujan akan mencapai puncaknya pada Desember 2024.
Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Iqbal Mochtar, menyebut lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) membuktikan perlu ada yang diperbaiki terkait program pengendalian.
Kondisi lingkungan yang kurang bersih memengaruhi penyebaran berbagai penyakit di musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved