Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPOLISIAN Resor Bogor Kota menggelar konferensi pers terkait kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Jalan Katulampa, Kota Bogor, Sabtu (15/2), di Mako Polresta Bogor di Jl Kapten Muslihat. Dalam rilis tersebut, polisi menghadirkan sopir truk tronton bernama Bendi Wijaya, warga Sukabumi, yang kini resmi ditahan.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Ajun Komisaris Besar Edwin Afandi, memaparkan sejumlah fakta baru terkait kecelakaan yang menyebabkan 8 orang tewas dan 11 lainnya luka-luka. Berikut adalah fakta lengkapnya:
Polisi mengungkapkan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, truk melaju dengan kecepatan 90-100 km/jam di jalur yang seharusnya maksimal 80 km/jam. Kecepatan ini terdeteksi melalui rekaman CCTV dan hasil Traffic Accident Analysis (TAA).
Dari pantauan CCTV, sopir terlihat mengemudikan truk secara zig-zag di beberapa lajur jalan tol, yang membahayakan kendaraan lain dan memperbesar risiko kecelakaan.
Hasil ramp check menunjukkan bahwa truk mengangkut 24 ton muatan, padahal kapasitas maksimalnya hanya 12 ton. Muatan berlebih ini turut memengaruhi kinerja sistem pengereman.
Pemeriksaan sistem rem menemukan adanya komponen yang tidak sesuai standar pabrik. Kanvas rem sudah aus dengan ketebalan kurang dari 0,3 mm, yang mengurangi daya cengkeram rem secara signifikan. Selain itu, ditemukan kebocoran pada sistem pengereman.
Investigasi bersama Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan Dinas Perhubungan menunjukkan perseneling truk dalam posisi netral. Sopir mengaku mengalami kendala saat mencoba memindahkan perseneling ke gigi rendah.
Polisi menyimpulkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat perilaku pengemudi yang tidak mematuhi aturan berkendara, termasuk mengemudi secara zig-zag, melampaui batas kecepatan, dan membawa muatan berlebih.
Sopir memulai aktivitas sejak pukul 06.00 WIB dengan memuat barang di Cigombong. Ia sempat beristirahat dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB dan kembali melanjutkan perjalanan pukul 22.30 WIB. Polisi memastikan sopir dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh alkohol atau narkoba.
Sebelum tabrakan beruntun yang melibatkan 7 kendaraan, sopir truk melompat keluar dari kendaraannya. Insiden ini menyebabkan 19 korban dengan rincian 8 orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan maut di GT Ciawi 2 ini menjadi peringatan keras akan pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, pemeriksaan berkala kendaraan, serta kehati-hatian pengemudi saat berkendara di jalan tol.
Pantau terus perkembangan berita kecelakaan maut GT Ciawi 2 hanya di MediaIndonesia.com. (Z-10)
Penetapan tersangka setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, olah tempat kejadian perkara (TKP). Sejumlah saksi pun sudah diperiksa, termasuk saksi ahli.
Dengan konstruksi jalan yang menurun di gerbang tol Ciawi, pengemudi akhirnya harus menjalankan truknya dengan kondisi pelan dan banyak melakukan pengereman.
Tim DVI Polri menyebut, dua dari delapan korban meninggal dunia kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi mengalami luka bakar 100 persen.
KECELAKAAN di gerbang tol Ciawi membuat banyak pihak menyoroti sistem keselamatan berkendara di Tanah Air, khususnya sistem keselamatan di jalan tol.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhun menindaklanjuti peristiwa kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk bermuatan galon berplat nomor B 9235 PYW dan lima kendaraan di Gerbang Tol Ciawi
SOPIR truk pengangkut galon penyebab kecelakaan yang menewaskan delapan orang di Gerbang Tol Ciawi 2, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, menjalani pemeriksaan sebagai saksi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved