Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANYAK pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang kuliner dari lima pasar tradisional di wilayah Depok, Jawa Barat terpaksa tutup lantaran kerepotan mendapatkan gas elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg). Itu antara lain dampak dari pelarangan bagi pengecer menjual elpiji. Jual beli gas elpiji 3 kg hanya boleh di lakukan di pangkalan atau subpenyalur resmi pertamina.
“Kami mencari gas LPG 3 kg sejak hari Sabtu tidak ada yang jual. Kami pun memutuskan berhenti berusaha, " ujar Siti Luna, 56, owner warung makan Sambal Bakar Gila yang berlokasi di lantai 3 Pasar Cisalak, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Selasa (4/2/2025).
Dikatakan, pedagang gas dan agen gas di sekitar Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, yang biasanya menjual gas LPG 3 kg sudah 4 hari kosong. “Kami tidak bisa berjualan,” keluh Siti.
Menurut Siti, tidak hanya dia. Sekitar belasan kuliner di lantai 3 Pasar Cisalak yang tidak memiliki gas 3 kg terpaksa tidak berjualan pula dan menutup kiosnya.
“ Kami tidak mau beralih ke LPG 12 kg karena harga mahal. LPG 12 kg harga jualnya Rp225 ribu sehingga kami terpaksa tutup, " ungkapnya
Padahal, kata Siti, dalam beberapa bulan ini kondisi pembeli lagi agak turun. “ Kami menunggu sampai gas 3 kg tersedia di pedagang dan agen, pemerintah harus menjamin bahwa gas 3 kg tersedia di pedagang maupun di agen dalam beberapa hari ke depan,” ucapnya.
Senada, Anita, 33, owner makanan dan minuman Pasar Tugu yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok mengatakan, sementara tidak jualan dulu menunggu suplay elpiji 3 kg lancar di warung-warung.
Siti meminta Pemerintah dan Pertamina untuk menjamin adanya ketersediaan gas elpiji 3 kg di pasaran. "Jangan sampai terjadi kelangkaan seperti yang kita saksikan sekarang ini," kata Nita.
Owner makanan dan minuman di Pasar Agung, Kelurahan Abadijaya, Surti, 40, mengaku harga elpiji 3 kg melonjak beberapa hari terakhir ini. Dari tadinya Rp23 ribu naik menjadi Rp30 ribu. " Cepat naiknya, " kata Surti.
Pertamina menurut Surti harus memberikan parameter berapa jarak terjauh pangkalan bisa diakses oleh konsumen. " Jangan sampai masyarakat harus menempuh berkilo-kilo meter untuk mencapai pangkalan gas. Ini tentu akan menyulitkan konsumen dalam mengakses LPG, " ucapnya.
Pangkalan, sambung dia juga harus didorong, agar jam operasionalnya lebih lama. Khususnya di masa transisi, dalam satu bulan ke depan. "Karena selama ini konsumen bisa beli di pengecer dengan waktu yang lebih longgar, bahkan banyak yang buka 24 jam," ujar Surti.
Sementara itu, Kepala UPT Pasar Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Tri Handoko mengatakan beberapa hari terakhir telah banyak warga memasak pakai tungku.
" Mereka tidak lagi memasak menggunakan kompor gas karena kesulitan mendapatkan elpiji 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir. Sudah 4 hari (masak pakai tungku). Karena cari ke sana sini gasnya kosong," kata dia (H-3)
Jaja pedagang gorengan dilokasi yang sama mengaku sulit mendapatkan elpiji 3 Kg, bahkan jika tak mendapatkannya maka Jaja terpaksa tidak dagang.
Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying setelah gas elpiji 3 kilogram (kg) langka di pasaran.
Ia menuturkan saat itu almarhumah ikut antrean di pangkalan tabung gas elpiji yang letaknya sekitar 300 meter dari rumah duka.
Penegakan hukum secara tegas, profesional, dan proporsional apabila ditemukan penyimpangan dan penyalahgunaan elpiji bersubsidi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Pemprov DKI Jakarta berencana membuat sistem quick-response (QR) code untuk mempermudah warga Jakarta yang hendak membeli gas subsidi elpiji 3kg.
Memang terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di berbagai lokasi
KARUT marut penyaluran gas elpiji 3 kg membuat gas melon itu menjadi langka dan sulit ditemukan oleh warga di Kabupaten Pidie, Aceh.
melarang pedagang eceran menjual elpiji atau LPG 3 kg, mengakibatkan masyarakat di perumahan kesulitan untuk memasak. Lantaran elpiji 3 kg langka sejak 1 Februari 2025 di Sidoarjo.
Anggota DPR RI Herman Khaeron meminta penyaluran gas elpiji 3 kilogram (Kg) dikaji ulang sebab ada kelangkaan gas melon di lapangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved