Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jakarta Banjir Parah, Pengamat: Plt Kadis SDA Layak Dicopot 

Mohamad Farhan Zhuhri
30/1/2025 09:49
Jakarta Banjir Parah, Pengamat: Plt Kadis SDA Layak Dicopot 
Warga melintasi banjir di Jakarta.(Antara)

Jakarta dilanda hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Hal itu menyebabkan banjir dengan ketinggian mencapai satu meter di sejumlah wilayah. Selain karena curah hujan tinggi, sistem drainease yang buruk juga menjadi salah satu pemicu banjir Jakarta. Kawasan Monas pun tidak luput dari genangan.

Pengamat Kebijakan Publik, Sugiyanto Emik  menyebut harus ada yang bertanggung jawab dengan kejadian banjir Jakarta. Menurutnya, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Sumber Daya Air, Ika Agustin Ningrum, perlu dicopot dari jabatannya.

"Sebagai pejabat yang bertanggung jawab, ia seharusnya bisa memprediksi potensi banjir dan mengambil langkah-langkah preventif jauh sebelum bencana ini terjadi," ujar Sugiyanto kepada Media Indonesia, Kamis (30/1).

Sugiyanto menjelaskan, Pemprov DKI bisa melakukan persiapan yang matang seperti pengerukan lumpur, perbaikan pompa air, dan normalisasi sungai atau kali di Jakarta. 

"Banjir besar ini sebenarnya bisa dihindari. Namun, dengan kegagalan dalam antisipasi, kini Pj Teguh tak punya pilihan lain selain mencopot jabatan PLT Kadis SDA," bebernya. 

"Jika tidak, publik akan menilai bahwa kegagalan ini menjadi beban buruk bagi dirinya," imbuh Sugiyanto. 

Seperti yang diketahui, Jakarta banjir sejak Selasa (28/1). Setidaknya ada 54 RT dan puluhan ruas jalan yang terendam. Kepala Pelaksana BPBD, Isnawa Adji menyatakan 54 RT dan 23 ruas jalan terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (28/1) sore.

Sebelumnya, Sugiyanto mengatakan Pemprov DKI mengklaim bahwa penanganan banjir kali ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, meski curah hujan yang turun lebih tinggi. 

"Menurutnya, banjir di beberapa titik lebih cepat surut dibandingkan sebelumnya, salah satunya di wilayah Monas," ujar Sugiyanto.

"Persoalannya bukan hanya soal banjir yang cepat surut, melainkan kerugian yang dialami oleh banyak warga Jakarta akibat bencana ini," pungkasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya