Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi berencana menggunakan dana darurat yang diambil dari belanja tak terduga (BTT) untuk penanggulangan banjir jelang pergantian tahun 2024-2025.
Hal ini untuk mengantisipasi Jakarta dari banjir 5 tahunan yang diprediksi akan kembali menimpa Ibukota itu. Banjir lima tahunan terakhir terjadi pada awal tahun 2020, di mana curah hujan saat itu mencapai 377 mm per hari atau tiga kali lipat lebih besar dibanding daya tampung sistem drainase di Jakarta.
"Kalau saluran makro itu hanya sanggup 150 mm per hari, dan saluran pendukungnya yang sanggup 100 mm per hari, kalau curah hujannya lebih dari itu, seperti tahun 2020, itu pasti banjirnya luar biasa," kata Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/12).
Ia menjelaskan, adapun dana BTT tersebut, menurut Teguh, akan digunakan untuk teknologi modifikasi cuaca (TMC). Teguh khawatir anggaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tak cukup untuk melaksanakan operasi TMC jelang pergantian tahun.
Pasalnya, BPBD memiliki anggaran TMC tahun 2024 sebesar Rp4,19 miliar. Pemprov DKI Jakarta telah menggelontorkan sebagian anggaran tersebut untuk TMC pada tanggal 7-9 Desember dan 12-15 Desember 2024 dan menyisakan anggaran Rp1,3 miliar.
"Ini kan sekitar 1,3 M juga, mungkin cukup hanya untuk maksimal 3 hari. Karena 1 hari kurang lebih sekitar 2 atau 4 sortie. Jadi mungkin misalnya kita lakukan setelah tanggal 20, kita akan melihat kebutuhannya," tutur dia.
Atas dasar itu, dana BTT diperlukan untuk operasi TMC tambahan. Namun, Pemprov DKI sebelumnya harus menetapkan status tanggap darurat bencana, dengan perizinan pemerintah pusat, sebelum bisa menggunakan dana BTT.
Teguh mengaku telah berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait rencana pencairan dana BTT untuk antisipasi dampak banjir 5 tahunan, seperti prediksi BMKG.
"Kalau itu mendesak, karena memang BTT itu perlu ada semacam pernyataan tanggap darurat, pastinya kami akan juga menjadikan dasar apa yang disampaikan oleh Kepala BMKG. Kami juga sudah koordinasi, waktu itu Kepala BNPB langsung datang. 'Pak PJ, nanti kita sama-sama atur itu'," urai Teguh.
"Jangan sampai itu banjir di Jakarta terulang tahun 2020. Nah, kalau semuanya sudah komitmen, insyaAllah yang tadinya perlu waktu, ini semuanya bisa kita atasi. Dana BTT kita masih mencukupi untuk melakukan itu," tambahnya. (Far/M-3)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
BPBD Garut bersama jajaran instansi lainnya sudah melakukan upaya penanggulangan daerah terdampak gempa bumi pada Sabtu (27/4) tengah malam itu.
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
BPBD juga menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana hidrometeorologi yang diikuti oleh berbagai instansi terkait
Apel siaga bencana ini diikuti oleh perwakilan pemangku kepentingan penanggulangan bencana di Jabar
BPBD Garut mendirikan tenda darurat sebagai upaya membantu pihak terkait di Sumedang
BPBD mengaku kesulitan melakukan evakuasi karena sulitnya akses alat berat ke lokasi longsor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved