Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PEMPROV DKI Jakarta mulai membangun infrastruktur tanggul laut pengaman pantai atau NCICD (national capital integrated coastal development) di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pekerjaan pemancangan tiang NCICD dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim beserta tokoh masyarakat setempat termasuk Ketua RW 16 Pantai Mutiara, Jakarta Utara Benny Kurniajaya yang baru setahun menjabat.
Dalam keterangannya , Ali Maulana Hakim menyambut positif pembangunan tanggul pengaman pantai mutiara yang sudah lama di cita-cita masyarakat dan bisa dan sekarang bisa direalisasikan di bawah kepemimpinan RW 16.
Baca juga : Fenomena Bulan Baru, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jakarta sampai 9 Juli 2024
"Sebenarnya rencana pembangunan tanggul NCICD ini sudah di rencanakan sejak tahun 2015 dan 2022 lalu, tapi baru sekarang terlaksana," ujar Ali melalui keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (14/7).
Dia menjelaskan, masih banyak yang perlu dibenahi untuk menciptakan tata kota yang baik khususnya di kawasan Pantai Mutiara yang berdekatan dengan laut. Pembangunan tanggul NCICD memiliki manfaat sangat besar khususnya bag masyarakat, termasuk DKI.
"Pembangunan tanggul ini bukan saja untuk masyarakat pantai mutiara atau pesisir, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat DKI agar terhindar dari bencana ROB," tegas dia.
Baca juga : Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Logistik
Karena itu dia berharap,dengan adanya pembangunan tanggul NCICD ini salah satu permasalahan banjir di wilayah pesisir Jakarta bisa diatasi.
Sementara itu, mewakili warga Ketua RW 16 Benny Kurniajaya, dalam sambutannya mengatakan pembangunan NCICD kali ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga masyarakat Pantai Mutiara.
“Saya bangga semua ini berkat kerja keras semua warga masyarakat Pantai Mutiara khususnya di lingkungan RW 16 karena Pembangunan tanggul ini sangat penting dan strategis guna mengantisipasi banjir atau abrasi air laut agar rumah warga tidak kebanjiran,” ungkap Benny.
Pembangunan tanggul NCICD di Pantai Mutiara sepanjang 310 meter ini merupakan fase pertama. Setelah selesai Pemprov akan dilanjutkan dengan fase berikutnya.
“Saya harapkan ini sebagai terobosan baru di mana RW selalu bekerjasama dengan Pemda DKI, khususnya Walikota Jakarta Utara beserta aparat keamanan mulai dari Babinsa, Danramil, Polres maupun Polsek dalam menjaga ketertiban masyarakat,” ujarnya. (Z-8)
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia untuk Kamis, 7 Agustus 2025.
Peringatan dini berlaku mulai 1 hingga 6 Agustus 2025. Banjir rob bisa masuk ke pemukiman warga, jalan dan tempat umum.
Untuk korban yang memiliki lahan di luar Timbulsloko bisa dapat bantuan melalui relokasi. Sementara yang tidak punya lahan, bantuannya berupa rumah apung
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 29 Juli 2025. Berbagai kondisi cuaca seperti berawan, udara kabur, hujan ringan hingga sedang
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah, lanjut Sediyanto, akan berdampak kembali terjadinya banjir rob di sejumlah daerah di Pantura seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, dan Demak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved