Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMPROV DKI Jakarta mulai membangun infrastruktur tanggul laut pengaman pantai atau NCICD (national capital integrated coastal development) di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pekerjaan pemancangan tiang NCICD dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim beserta tokoh masyarakat setempat termasuk Ketua RW 16 Pantai Mutiara, Jakarta Utara Benny Kurniajaya yang baru setahun menjabat.
Dalam keterangannya , Ali Maulana Hakim menyambut positif pembangunan tanggul pengaman pantai mutiara yang sudah lama di cita-cita masyarakat dan bisa dan sekarang bisa direalisasikan di bawah kepemimpinan RW 16.
Baca juga : Fenomena Bulan Baru, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jakarta sampai 9 Juli 2024
"Sebenarnya rencana pembangunan tanggul NCICD ini sudah di rencanakan sejak tahun 2015 dan 2022 lalu, tapi baru sekarang terlaksana," ujar Ali melalui keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (14/7).
Dia menjelaskan, masih banyak yang perlu dibenahi untuk menciptakan tata kota yang baik khususnya di kawasan Pantai Mutiara yang berdekatan dengan laut. Pembangunan tanggul NCICD memiliki manfaat sangat besar khususnya bag masyarakat, termasuk DKI.
"Pembangunan tanggul ini bukan saja untuk masyarakat pantai mutiara atau pesisir, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat DKI agar terhindar dari bencana ROB," tegas dia.
Baca juga : Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Logistik
Karena itu dia berharap,dengan adanya pembangunan tanggul NCICD ini salah satu permasalahan banjir di wilayah pesisir Jakarta bisa diatasi.
Sementara itu, mewakili warga Ketua RW 16 Benny Kurniajaya, dalam sambutannya mengatakan pembangunan NCICD kali ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga masyarakat Pantai Mutiara.
“Saya bangga semua ini berkat kerja keras semua warga masyarakat Pantai Mutiara khususnya di lingkungan RW 16 karena Pembangunan tanggul ini sangat penting dan strategis guna mengantisipasi banjir atau abrasi air laut agar rumah warga tidak kebanjiran,” ungkap Benny.
Pembangunan tanggul NCICD di Pantai Mutiara sepanjang 310 meter ini merupakan fase pertama. Setelah selesai Pemprov akan dilanjutkan dengan fase berikutnya.
“Saya harapkan ini sebagai terobosan baru di mana RW selalu bekerjasama dengan Pemda DKI, khususnya Walikota Jakarta Utara beserta aparat keamanan mulai dari Babinsa, Danramil, Polres maupun Polsek dalam menjaga ketertiban masyarakat,” ujarnya. (Z-8)
SEBANYAK enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat masih terendam banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai sejak akhir pekan lalu.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengintensifkan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir, guna mengantisipasi potensi munculnya berbagai penyakit
Banjir di Jakarta selalu menjadi masalah yang berulang dan menjadi perhatian utama, terutama ketika musim hujan datang.
Polda Metro Jaya mendirikan dapur lapangan untuk warga yang terdampak banjir di wilayah Jakarta Timur (Jaktim)
Genangan banjir masih melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta pada Senin pagi (7/7).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Ibu Kota
"Besok Selasa (8/7) diperkirakan air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah akan naik kembali."
Gelombang tinggi juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah mencapai 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara setinggi 0,5-1,25 meter.
Berdasarkan catatan BPBD Kendal ancaman banjir rob masih menjadi momok bagi ribuan keluarga di Kabupaten Kendal, setidaknya ada 7 desa/kelurahan di 3 kecamatan.
Waspadai gelombang tinggi di perairan selatan, karena berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Pembangunan struktur fisik semata tidak akan cukup apabila tidak dibarengi dengan pengelolaan kawasan dan tata ruang pesisir yang adaptif.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved