Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMPROV DKI Jakarta mulai membangun infrastruktur tanggul laut pengaman pantai atau NCICD (national capital integrated coastal development) di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Pekerjaan pemancangan tiang NCICD dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim beserta tokoh masyarakat setempat termasuk Ketua RW 16 Pantai Mutiara, Jakarta Utara Benny Kurniajaya yang baru setahun menjabat.
Dalam keterangannya , Ali Maulana Hakim menyambut positif pembangunan tanggul pengaman pantai mutiara yang sudah lama di cita-cita masyarakat dan bisa dan sekarang bisa direalisasikan di bawah kepemimpinan RW 16.
Baca juga : Fenomena Bulan Baru, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jakarta sampai 9 Juli 2024
"Sebenarnya rencana pembangunan tanggul NCICD ini sudah di rencanakan sejak tahun 2015 dan 2022 lalu, tapi baru sekarang terlaksana," ujar Ali melalui keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (14/7).
Dia menjelaskan, masih banyak yang perlu dibenahi untuk menciptakan tata kota yang baik khususnya di kawasan Pantai Mutiara yang berdekatan dengan laut. Pembangunan tanggul NCICD memiliki manfaat sangat besar khususnya bag masyarakat, termasuk DKI.
"Pembangunan tanggul ini bukan saja untuk masyarakat pantai mutiara atau pesisir, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat DKI agar terhindar dari bencana ROB," tegas dia.
Baca juga : Korban Banjir Sigi Butuh Bantuan Logistik
Karena itu dia berharap,dengan adanya pembangunan tanggul NCICD ini salah satu permasalahan banjir di wilayah pesisir Jakarta bisa diatasi.
Sementara itu, mewakili warga Ketua RW 16 Benny Kurniajaya, dalam sambutannya mengatakan pembangunan NCICD kali ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh warga masyarakat Pantai Mutiara.
“Saya bangga semua ini berkat kerja keras semua warga masyarakat Pantai Mutiara khususnya di lingkungan RW 16 karena Pembangunan tanggul ini sangat penting dan strategis guna mengantisipasi banjir atau abrasi air laut agar rumah warga tidak kebanjiran,” ungkap Benny.
Pembangunan tanggul NCICD di Pantai Mutiara sepanjang 310 meter ini merupakan fase pertama. Setelah selesai Pemprov akan dilanjutkan dengan fase berikutnya.
“Saya harapkan ini sebagai terobosan baru di mana RW selalu bekerjasama dengan Pemda DKI, khususnya Walikota Jakarta Utara beserta aparat keamanan mulai dari Babinsa, Danramil, Polres maupun Polsek dalam menjaga ketertiban masyarakat,” ujarnya. (Z-8)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved