Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

1,3 Juta Orang Naik Bus Transjakarta Setiap Harinya

Mohamad Farhan Zhuhri
11/7/2024 15:21
1,3 Juta Orang Naik Bus Transjakarta Setiap Harinya
Bus Transjakarta melintas di kawasan Bundaran HI, Sudirman(MI/Susanto)

DIREKTUR Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza menjelaskan sebanyak 1,3 juta orang per hari menggunakan layanan TJ untuk beraktivitas.

"Kami sudah melayani 1,3 juta pelanggan per hari, dan angka ini terus meningkat. Ini merupakan salah satu rekor pencapain yang bagus," ucap Welfizon saat ditemui di Halte Senayan Bank DKI, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).

Ia menegaskan, adapun angka tersebut merupakan rekor bagus pencapaian PT TJ. Adapun peningkatan angka juga terjadi pada saat momen liburan Idul Fitri dan libur sekolah tahun ini.

Baca juga : Stiker Caleg di Bangku Bus, Transjakarta Diminta Proaktif Koordinasi dengan Bawaslu

"Ini merupakan salah satu rekor yang bagus ya pencapaian bagus karena pencapaian ini terjadi pada saat libur Lebaran di mana tahun tahun sebelumnya di saat libur sekolah biasanya relatif rendah," jelasnya.

Dengan angka tersebut, Welfizon menegaskan adanya peningkatan dan telah terjadi perpindahan moda transportasi masyarakat dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum.

"Ini menunjukkan ada perubahan dan perpindahan pola transportasi masyarakat yang mulai beralih ke transportasi umum. Kami akan memberikan pelayanan yang terbaik," kata dia.

Baca juga : Heru Budi Menargetkan 400 Bus Transjakarta Bertenaga Listrik hingga Tahun 2025

Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrudin mengatakan saat ini pihaknya menargetkan transformasi penggunaan transportasi publik pada 2030 mencapai angka 30 persen.

Selain untuk menekan angka kemacetan, penggunaan transportasi umum berdampak langsung kepada polusi udara.

"Tentunya hal itu mengakibatkan dampak polusi udara, lalu hal-hal yang terkait dengan kerugian yang diderita oleh para pemilik kendaraan pribadi dan juga biaya operasional dari kendaraan itu sendiri yang berjumlah puluhan triliun rupiah," jelasnya dalam diskusi beberapa waktu lalu.

Baca juga : Kendaraan belum Uji Emisi Dikenakan Tarif Parkir Rp7.500 per Jam

Ia mengatakan, Jakarta terus melakukan perubahan dengan paradigma sistem transportasi dari pengembangan dari Car Oriented Development (COD) menuju Transit Oriented Development.

"Di mana kita berharap dari penggunaan kendaraan pribadi, menuju penggunaan transportasi massal," jelasnya.

Dalam pengembangannya, Pemprov DKI Jakarta punya beberapa tantangan yakni kemacetan, ketidaksetaraan dan lingkungan.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan penanganan transportasi di Jakarta memiliki 4 prioritas, yang pertama pejalan kaki dan sepeda, kedua angkutan umum, ketiga kendaraan ramah lingkungan dan empat disintensif kendaraan pribadi.

"Pemerintah telah menggulirkan bagaimana strategi itu diterapkan melakukan kebijakan yang harus dijalankan masyarakat dan bagaimana strategi itu di kedepannya, kita menyiapkan infrastruktur, dan beberapa sarana yang memberikan kemudahan untuk Kota Jakarta," pungkasnya. (Far/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya