Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), selaku perusahaan pengelola dan pengembang Kawasan Industri Pulogadung, jalin kolaborasi dengan Puskesmas Kecamatan Cakung jalankan program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan untuk menangani dan melakukan pencegahan balita stunting di wilayah Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur dengan meluncurkan program GAK RUGI (Gerakan Ayo ke Rumah Gizi).
Program GAK RUGI diselenggarakan berdasarkan fokus program TJSL PT JIEP pada pilar program Sosial dan dikolaborasikan dengan inisiatif program dari Puskesmas Kelurahan Jatinegara untuk melakukan penanganan dan pencegahan terhadap puluhan anak terindikasi stunting yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi tidak mampu.
“Sebagai Perusahaan milik negara dan milik daerah Provinsi DKI Jakarta, JIEP berkomitmen untuk turut mendukung percepatan penurunan stunting pada balita ini yang juga merupakan program prioritas Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024”, ungkap Medik Endra Wahyudi Corporate Secretary PT JIEP.
Baca juga: Stunting DKI Turun, Bank Lestari Jakarta Tekan Gizi Buruk
Medik juga menambahkan PT JIEP berkomitmen secara maksimal untuk dapat mendukung Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Puskesmas Kecamatan Cakung beserta jajaran diwilayahnya untuk melakukan upaya kuratif yang efektif dalam rangka menurunkan kasus balita stunting ini sampai dengan zero.
“Melalui Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kami coba sediakan makanan sehat dan bergizi dari mulai sarapan, makan siang hingga makan sore setiap harinya selama 3 bulan untuk puluhan Balita yang terindikasi stunting di wilayah Kelurahan Jatinegara dengan harapan agar dapat terhindar dari bahaya stunting yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak-anak tersebut” tambah Medik.
Baca juga: Heru Cari Penyebab Gizi Buruk dan Stunting di Jakarta
JIEP juga menggandeng tenaga Kesehatan Puskesmas dan Ibu Kader masing-masing RW di Kelurahan Jatinegara untuk memberikan makanan tambahan yang kaya akan gizi secara sustain sebanyak tiga kali sehari selama 66 hari dengan dilakukan pemantauan berat dan tinggi badan setiap minggunya serta tidak lupa juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat dan bersih kepada orang tua balita (RO/S-4)
Banyak merek fesyen lokal yang punya potensi besar. Namun, mereka kadang masih terkendala dalam memperluas jangkauan pasar. Kolaborasi dengan investor bisa jadi solusi.
Melalui program Rumah BUMN, kolaborasi itu menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan dan sektor perbankan dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan UMKM.
Dari dua merek yang berbeda kemudian bersatu, kolaborasi akan mampu mendorong terciptanya inovasi yang unik. Bahkan, dalam hal ini mampu memikat pecinta fesyen.
Koleksi ini menggunakan perpaduan batik yang diproduksi oleh BT Batik Trusmi dan didesain khusus oleh Ayu Dyah Andari
President Director PT Mario Minardi Indonesia Handiman Ali berharap melalui kolaborasi tersebut mampu memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Emba Jeans memulai debut kolaborasi dengan SmileyWorld untuk menghadirkan keceriaan dan mengakhiri kemuraman dunia yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini.
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Studi terbaru dari Health Collaborative Center mengungkap tingginya kejadian mom shaming di Indonesia. Sebagian besar pelaku justru berasal dari keluarga dan orang-orang sekitar.
Saat libur Lebaran yang jatuh pada 8 hingga 15 April 2024, Puskesmas hanya akan tutup di tanggal merah,
Lonjakan kasus merata di semua kecamatan di Kabupaten Subang. Saat ini, hampir setiap hari beberapa rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kabupaten Subang juga dipadati pasien dengan gejala DBD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved