Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu tidak menyarankan penyemprotan air dengan tekanan tinggi di jalanan dengan tujuan mengurangi polusi udara. Pasalnya metode tersebut dinilai tidak efektif.
"Ini masih perdebatan, kalau untuk skala kecil di industri bisa dilakukan. Tetapi skala besar ahli tidak menyarankan karena itu tidak efisien," kata Maxi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (28/8).
Ia menjelaskan penyemprotan air pun memiliki syarat-syarat tertentu, seperti memiliki air yang bersih agar debu di jalanan tidak naik dan tidak menimbulkan udara kotor baru.
Baca juga: Penelitian Ilmiah Soal Penyemprotan Jalan untuk Kurangi Polusi Hasilkan Hasil Beragam
"Syarat harus dipenuhi seperti air yang disemprotkan harus bersih, curah air harus tinggi, dan kalau tidak akan naik ke atas, sehingga sebaiknya tidak disarankan terkait penyemprotan," ujarnya.
Diketahui Kemenkes telah membentuk komite yang memiliki rencana strategis untuk penanganan akibat polusi udara yaitu deteksi, penurunan risiko kesehatan, dan adaptasi. Deteksi yaitu pemantauan kualitas udara di wilayah DKI Jakarta khususnya, akan dilakukan pemasangan di puskesmas atau rumah sakit sebagai upaya membantu kementerian lain dalam deteksi polusi udara.
Baca juga: Semalam Diguyur Hujan, Kualitas Udara Jabodetabek Tetap Tidak Sehat
Kemudian mengembangkan sistem peringatan dini terintegrasi yang nantinya data-data polutan baik dari kementerian terkait dan kemenkes yang terintegrasi dengan Satu Sehat, masyarakat bisa langsung mendapat peringatan. (Z-3)
Menurut Heru, ini merupakan upaya sementara dari berbagai upaya jangka pendek untuk segera menangani polusi udara.
Hasil penelitian secara lengkapnya menyebutkan penyemprotan air keran atau air sungai dalam jumlah besar ke jalan menyebabkan peningkatan konsentrasi dan kelembapan PM2.5.
PENJABAT Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan bertemu pemilik gedung perkantoran swasta di Jakarta terkait rencana Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) water mist.
Ingin si kecil tumbuh tinggi? Pastikan ia mendapat asupan nutrisi yang lengkap, cukup tidur, dan aktif bergerak.
Memperkenalkan MPASI terlalu dini akan meningkatkan risiko kontaminasi patogen. Sebaliknya, bila terlambat akan menyebabkan bayi tidak mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan.
Sebanyak 822 pemudik mendapatkan pelayanan di pos kesehatan mudik, terdiri atas 672 usia dewasa, 102 anak, dan 48 lansia.
Isu kesehatan remaja ini isu krusial, bukan isu kaleng-kaleng. Penanganan kesehatan negeri ini jangan gagal fokus.
PEMERINTAH lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menarasikan wacana mendatangkan dokter asing ke negeri ini.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved