Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JELANG Idul Adha 2023, sejumlah harga pangan dan bahan pokok (bapok) di pasar tradisional seluruh wilayah hari ini Senin (26/6) merangkak naik. Kenaikan harga pangan didominasi oleh komoditas telur ayam, beras hingga cabai.
Dilansir dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Senin (26/6), harga beras harga beras premium naik 0,22 persen dibandingkan pekan lalu jadi Rp13.570 per kilogram (kg), sedangkan harga beras medium naik 0,17 persen jadi Rp11.850 per kg dan harga kedelai naik 0,16 persen jadi Rp12.910 per kg.
Kemudian, harga bawang merah naik 0,66 persen jadi Rp38.280 per kg dan harga bawang putih bonggol naik 0,45 persen jadi Rp37.840 per kg.
Baca juga: Presiden Cek Stok dan Harga Pangan di Parung dan Gunung Sindur
Kenaikan juga terjadi pada harga cabai merah keriting yang naik 5,77 persen jadi Rp38.110 per kg. Selanjutnya, harga cabai rawit merah naik 2,88 persen jadi Rp41.770 per kg.
Sementara harga daging sapi murni tercatat turun sebesar 0,09 persen menjadi Rp135.300 per kg. Kemudian, harga daging ayam ras naik 0,50 persen jadi Rp38.230 per kg, sedangkan harga telur ayam naik 0,43 persen jadi Rp30.560 per kg.
Baca juga: Satgas Pangan Cek Ketersediaan Cabai-Telur Jelang Idul Adha
Adapun, harga gula konsumsi naik 0,41 persen jadi Rp14.590 per kg, harga tepung terigu curah naik 2,18 persen jadi Rp11.270 per kg.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Media Indonesia, sejumlah harga bahan pokok di Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan juga mengalami kenaikan.
Salah seorang pedagang pasar, Paijon mengatakan secara umum harga bahan pokok mengalami kenaikan, seperti cabai, bawang dan aneka bumbu dapur lainnya.
"Cabai dari yang tadinya Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Cabai rawit merah dari yang semula Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu per kg. Bawang merah Rp 40 ribu menjadi Rp 45 ribu per kg. Begitupun dengan bawang putih, dari yang semula Rp 35 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg," katanya, Senin (26/6).
Atas kenaikan tersebut banyak warga dan pengunjung pasar mengeluh. Sebab, kenaikan harga itu terjadi menjelang Idul Adha. Selain bumbu dapur, kenaikan harga juga terjadi pada daging, baik itu daging sapi maupun daging kambing.
"Daging sapi juga naik, dari yang semula Rp 120 ribu per kg saat ini harganya menjadi Rp 140 ribu per kg. Begitupun dengan daging kambing, dari yang semula Rp 140 ribu menjadi Rp 150 ribu per kg," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang sembako lainnya, Fajar. Secara umum harga beras di pasaran saat ini stabil, berkisar di angka Rp 11 hingga Rp 14 ribu, tergantung merek.
"Kalau harga beras relatif stabil, tetapi itu juga tergantung merek. Kalau minyak goreng ada di harga Rp 15-16 ribu per kg," ujarnya.
Fajar mengaku kenaikan harga bahan pokok dan bumbu dapur memang kerap kali terjadi pada momen lebaran.
"Biasanya memang pada naik (harga) kalau sebelum Lebaran itu, tetapi nanti setelah Lebaran harganya biasanya kembali normal. Kalau kami pedagang kan mengikuti harga dari pemasok, kalau di pemasok naik ya kami juga mau gak mau naikin harganya," tutupnya. (Z-7)
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai merah domba yang dijual Rp60 ribu per kilogram
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
JAWA Tengah merupakan produsen bawang terbesar di Indonesia, namun di berbagai daerah di provinsi ini harga bawang di tingkat eceran tertinggi dibandingkan dengan daerah lain
PARA petani di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diuntungkan oleh tingginya harga bawang merah. Selain bisa menutup ongkos produksi, mereka juga menikmati hasil dari musim panen
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Data dari Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) menunjukkan, sejak awal Oktober 2024, harga livebird untuk ukuran 1,6-2,0 kg mengalami peningkatan bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved