Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT MRT Jakarta tak sekadar ingin membangun moda transportasi. Dalam perjalanannya, MRT Jakarta juga mengusung 'urban regeneration' atau melakukan regenerasi perkotaan sehingga makin layak dan humanis bagi warga yang tinggal di dalamnya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan fungsi wilayah. Hal ini dilakukan utamanya di wilayah yang dilalui MRT agar bisa menjadi satu kesatuan dengan integrasi transportasi di dalamnya. Langkah itu akan dikemas dalam pembangunan kawasan berorientasi transit atau 'transit oriented development' (TOD).
Kepala TOD Business Generation Department M. Raihan Kusuma mengatakan dalam konsep TOD, sebuah wilayah yang dilalui oleh moda transportasi ditingkatkan fungsinya sehingga memiliki beragam fungsi agar memudahkan warga dan memberikan kenyamanan serta keamanan kepada warga yang beraktivitas di dalamnya. Sebab, TOD tidak sesederhana membangun hunian di dekat stasiun atau tempat transit transportasi.
Baca juga : Rute MRT Jakarta 2023, Syarat Naik dan Cara Membeli Tiket
"Kami ingin membangun sebuah lingkungan yang padat fungsi artinya di situ tidak hanya ada moda transportasi tapi ada bangunan yang 'mix used', bisa digunakan sebagai hunian, 'transport hub', retail, kantor, bahkan fasilitas kesehatan," ungkap Raihan dalam forum MRT Fellowship Program, pada Rabu, 31 Mei 2023 lalu.
Untuk hal ini, PT MRT Jakarta mendapatkan dukungan dari Pemprov DKI melalui Pergub 15 tahun 2020 tentang Penugasan PT MRT Jakarta sebagai Pengelola Kawasan Berorientasi Transit Koridor Utara Selatan MRT Jakarta. Melalui pergub tersebut, MRT Jakarta dimandatkan Pemprov DKI untuk membangun dan mengelola kawasan TOD hingga 20 tahun.
Selain itu, kelebihan yang dimiliki MRT Jakarta melalui pergub ini, Raihan mengatakan, pihaknya bisa menata kembali tata ruang dengan radius hingga 300 meter dari stasiun MRT dan meningkatkan fungsi lahan yang ada di dalamnya. Ia pun dapat memanfaatkan aset lahan yang dimiliki Pemprov DKI yang ada di sekitar stasiun untuk hal tersebut sehingga, biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien dibandingkan dengan pengembang swasta.
Baca juga : Pengembangan Properti TOD Disiapkan di 5 Kawasan MRT
Contohnya, MRT Jakarta sudah membangun hunian terjangkau bernama Alaspadu dan Rumapadu di kawasan Jakarta Selatan. Untuk hunian itu menyasar generasi milenial hingga generasi Z yang nantinya ingin memiliki hunian tidak jauh dari pusat kegiatannya. Peningkatan fungsi kawasan ini juga dapat membantu pemerintah untuk menyediakan hunian yang terjangkau bagi warga di tengah kota.
"Inilah kelebihan kami yang bisa kami tawarkan kepada investor yakni kepastian hukum. Selain itu, karena kami memanfaatkan aset milik Pemprov DKI, kami bisa memberikan hunian yang terjangkau. Karena kami tidak harus membeli lahan dari awal seperti pengembang," ujarnya.
Pengembangan bisnis di sektor TOD pun cukup menjanjikan. Dalam 3,5 tahun sejak beroperasi komersial pada 2019, MRT Jakarta telah memiliki belasan proyek pengembangan kawasan properti hingga pembangunan infrastruktur dengan total 'capital index' mencapai Rp4 triliun. Proyek ini tidak dikerjakan oleh MRT Jakarta sendiri tetapi juga menggandeng investor swasta.
Bisnis properti di kawasan TOD pun sudah umum dan banyak digeluti oleh perusahaan transportasi. Sebut saja oleh Hongkong, Singapura, hingga Malaysia. Bahkan, perusahaan MRT Hongkong yakni MTR (Mass Transit Railways) telah disokong pendanaan operasionalnya hingga 50% dari bisnis pengembangan TOD. Hal ini pun yang ingin ditiru oleh MRT Jakarta.
"Bukan tidak mungkin kami bisa sedikit-demi sedikit melepas ketergantungan kami terhadap subsidi dari Pemprov DKI sehingga APBD untuk itu bisa dialokasikan kepada hal-hal lain," ujar Raihan. (Z-5)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, melontarkan apresiasi sekaligus tantangan kepada para pengembang rumah subsidi.
BP Tapera mencatatkan lonjakan luar biasa dalam penyaluran FLPP, dengan 53.874 unit rumah disalurkan pada Kuartal I 2025, meningkat 1.173%
P&G Indonesia bersama Habitat for Humanity Indonesia menandai satu dekade kemitraan dalam program sosial bertajuk “Making a House a Home”.
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) menginisiasi pembangunan 1 juta unit hunian layak di wilayah pedesaan dalam program Propertinomic 2.0.
Indonesia dan Qatar resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun satu juta rumah di Indonesia, sebuah proyek ambisius yang bertujuan mengatasi kekurangan perumahan di tanah air
Pendapatan yang didapatkan oleh sopir truk sangat rendah dan sudah tidak ada kernet yang mendampingi sopir jika melakukan trip. Indonesia tidak mendapatkan sopir-sopir truk yang berkualitas
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
Kendaraan yang tidak memenuhi standar dimensi dan muatan menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem distribusi, menghambat efisiensi transportasi.
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
PT MABDI menggandeng PT Mata Cahaya Timur untuk membuka jaringan dealer resmi kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved